Mataram (Antaranews NTB) - Ketua PKK Nusa Tenggara Barat Hj Niken Saptarini Widyawati menyambut baik adanya teknologi "black souldier fly" (tentara lalat hitam) untuk mengolah sampah organik.
"PKK NTB akan mendukung penuh dengan memberikan edukasi kepada msyarakat, agar bisa memilih sampah organik dan non-organik, mulai dari tingkat rumah tangga, juga sebagai sumber penghasilan," kata Niken di Mataram, Kamis.
Sebelumnya, Pemerintah Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan lembaga Forest For Life Indonesia menggarap proyek percontohan pengolahan sampah organik dengan teknologi "black souldier fly" (tentara lalat hitam).
Hal ini mengemuka saat Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menerima silaturrahmi Ketua Forest For Life Indonesia Hadi Pasaribu dalam rangka memaparkan pilot pesawat (proyek percontohan) pengolahan sampah organik dengan teknologi lalat hitam di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menegaskan, menyambut baik kehadiran teknologi pengolahan sampah tersebut. Bahkan, ia menginginkan agar proyek ini ke depan dapat dikembangkan di seluruh kabupaten/kota di provinsi itu.
"Inovasi ini sejalan dengan program pemerintah saat ini, yaitu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat atau yang dikenal program "zero waste" bebas sampah," ujarnya.
Menurut Doktor Zul, ke depan proyek itu diharapkan mampu menyelesaikan persoalan sampah organik, agar menjadi lebih bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Lokasi pengolahan sampah organik ini dipusatkan di Dusun Bebae Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.
"PKK NTB akan mendukung penuh dengan memberikan edukasi kepada msyarakat, agar bisa memilih sampah organik dan non-organik, mulai dari tingkat rumah tangga, juga sebagai sumber penghasilan," kata Niken di Mataram, Kamis.
Sebelumnya, Pemerintah Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan lembaga Forest For Life Indonesia menggarap proyek percontohan pengolahan sampah organik dengan teknologi "black souldier fly" (tentara lalat hitam).
Hal ini mengemuka saat Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menerima silaturrahmi Ketua Forest For Life Indonesia Hadi Pasaribu dalam rangka memaparkan pilot pesawat (proyek percontohan) pengolahan sampah organik dengan teknologi lalat hitam di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menegaskan, menyambut baik kehadiran teknologi pengolahan sampah tersebut. Bahkan, ia menginginkan agar proyek ini ke depan dapat dikembangkan di seluruh kabupaten/kota di provinsi itu.
"Inovasi ini sejalan dengan program pemerintah saat ini, yaitu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat atau yang dikenal program "zero waste" bebas sampah," ujarnya.
Menurut Doktor Zul, ke depan proyek itu diharapkan mampu menyelesaikan persoalan sampah organik, agar menjadi lebih bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Lokasi pengolahan sampah organik ini dipusatkan di Dusun Bebae Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.