Mataram (ANTARA) - PT Air Minum Giri Menang (PTAM) Perseroda Kabupaten Lombok Barat-Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mencanangkan Desa Bebas Sampah dan Polusi Air (Besari) di Desa Peresak, Kecamatan Narmada, sebagai salah satu bentuk menjaga sumber mata air.
Kegiatan pencanangan tersebut dirangkaikan dengan Hari Ulang Tahun PTAM Giri Menang ke-45 yang ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq oleh Wakil Bupati Kabupaten Lombok Barat Nurul Ahda didampingi Direktur Utama PTAM Sudirman di Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu.
Direktur Utama PTAM Sudirman mengatakan Desa Peresak dipilih menjadi lokasi percontohan Desa Besari karena menjadi lokasi sumber mata air bagian selatan.
Baca juga: 500 KK di Mataram dapat bantuan sambungan air bersih gratis
Program Besari akan dilakukan dengan mendampingi warga sekitar bagaimana dapat menjaga kualitas kebersihan lingkungan dengan edukasi larangan buang sampah sembarangan, mengolah sampah menjadi kompos, pupuk cair, barang-barang bernilai ekonomis dan lainnya, sehingga kualitas sumber air tetap terjaga.
"Warga di Desa Peresak akan terus kami dampingi sampai mandiri," katanya.
Ketika Desa Peresak sudah mandiri, lanjutnya, maka hal serupa akan ditularkan ke desa-desa lainnya, agar masyarakat memiliki komitmen sama dalam upaya menjaga kualitas sumber air di lingkungan masing-masing.
"Sumber air yang bersih mendukung kehidupan berbagai organisme air dan menjaga keseimbangan ekosistem perairan," katanya.
Baca juga: Perumahan di Mataram dan Lombok Barat wajib sediakan tandon air
Kegiatan pencanangan Desa Besari itu ditandai juga dengan penanaman pohon di areal Instalasi Pengolahan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (IKK) Narmada dan penyerahan secara simbolis bea siswa untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan S1.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Lombok Barat Nurul Ahda dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi terhadap kinerja dan program PTAM selama ini yang telah mampu memberikan layanan air bersih di dua wilayah kerja yakni Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram.
Akan tetapi, lanjutnya, ke depan PTAM diharapkan memiliki program lebih besar untuk meningkatkan layanan di daerah dengan kondisi dataran tinggi atau perbukitan yang masih kekurangan air. "Seperti di wilayah Bayu Urip, Bumise, dan Sekotong Lombok Barat," katanya.
Baca juga: PTAM Giri Menang Mataram sukses pertahankan hasil audit pemantauan mutu
Kondisi geografis Kabupaten Lombok Barat memang tidak semudah Kota Mataram yang relatif datar, sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di dataran tinggi perlu dukungan pemerintah daerah dan kerja sama kuat.
Bahkan ketika dirinya melaksanakan kampanye, masyarakat yang berada di dataran tinggi rata-rata meminta apakah setelah terpilih bisa memberikan layanan air bersih atau tidak. "Itu artinya, penyediaan layanan air bersih seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah," katanya.
Baca juga: PTAM Giri Menang lestarikan lingkungan melalui taman pohon
Karena itulah, kata dia, semestinya pemerintah daerah memberikan subsidi modal penyertaan lebih besar ke PTAM agar layanannya bisa menyasar masyarakat di dataran tinggi dan masyarakat miskin.
"Jika tidak ada kerja sama yang kuat antara pemerintah daerah dengan PTAM, kita akan berat dan sulit memberikan layanan ke daerah-daerah miskin," katanya.
Hal itu tentu akan berdampak juga terhadap, semakin beratnya pemerintah daerah menurunkan angka kemiskinan yang saat tercatat sebesar 12 persen untuk warga miskin dan 1,57 persen kemiskinan ekstrem.
"Karena itu, harapan kami bagaimana PTAM berkembang dan pemerintah daerah memberikan dukungan lebih besar agar kolaborasi meningkatkan cakupan air bersih serta penanganan kemiskinan semakin kuat," katanya.
Baca juga: Perpamsi NTB berikan bimtek penyusunan tarif dan pengendalian NRW