Jakarta (ANTARA) -
Baca juga: Lava muncul di kawah Lewotobi potensi erupsi eksplosif
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hujan abu, pasir, dan batu kerikil masih terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, usai erupsi eksplosif Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Hasil laporan tim reaksi cepat di lapangan menunjukkan situasi di sekitar gunung sangat terbatas untuk dijangkau karena gelap dan disertai hujan kerikil serta abu vulkanik yang menyulitkan proses penelusuran lebih lanjut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa malam.
Erupsi yang terjadi pada pukul 17.35 Wita memunculkan kolom abu hingga 10.000 meter di atas puncak, atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu tebal, teramati menyebar ke hampir seluruh penjuru mata angin.
Meskipun intensitas erupsi tergolong tinggi, hingga laporan ini diturunkan belum terdapat informasi resmi mengenai korban atau kerusakan dari pemerintah desa sekitar.
"BPBD Flores Timur belum menerima laporan adanya warga terdampak dari para kepala desa," ujar Abdul.
Hujan pasir terpantau di sejumlah wilayah permukiman yang sebenarnya berada di luar radius kawasan rawan bencana (KRB), seperti Desa Boru, Desa Hewa, dan Desa Watobuku.
Sementara itu, warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, dilaporkan telah mengungsi ke titik aman di Konga untuk menghindari paparan material letusan.
Baca juga: Lava muncul di kawah Lewotobi potensi erupsi eksplosif


