Mataram (ANTARA) - Sejumlah pedagang bendera Merah Putih yang berjualan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mengeluhkan kurangnya minat pembeli meski kini sudah mendekati perayaan Kemerdekaan RI ke-80 tahun.
"Konsumen yang borong seperti perkantoran belum ada. Belum ada satupun yang dari kantor datang," kata pedagang bendera asal Garut, Jawa Barat, bernama Dedi Jamaludin (46) saat ditemui di Mataram, Selasa.
Dedi datang ke Lombok setiap tahun hanya untuk menjual bendera Merah Putih dan pernak-pernik merayakan kemerdekaan.
Menurutnya, tahun ini ada sekitar 25 orang penjual bendera dari pelabuhan sampai ke Lombok Timur yang berdagang bendera Merah Putih tersebut.
Baca juga: HUT ke-80 RI, ASN Lombok Tengah kibarkan ribuan bendera merah putih
Pada 2024, satu kantor dapat membeli bendera sebanyak 20-30 lembar, namun tahun ini dari 28 Juli 2025 sampai 5 Agustus 2025 belum ada bendera yang laku terjual.
Pedagang lainnya bernama Anto (44) yang menjual bendera merasakan hal serupa tentang penurunan daya beli masyarakat terhadap pernak-pernik perayaan kemerdekaan.
" Hari pertama saya jualan masih belum kelihatan, masih sepi-sepi, enggak tahu hari ini sampai besok-besok," ucapnya.
Baca juga: Menbud minta fokus kibarkan merah putih
Anto menilai penurunan angka penjualan dampak dari tidak adanya pencanangan 10 juta bendera seperti yang dilakukan oleh pemerintah daerah pada tahun 2022 dan 2024.
Pedagang bendera mengaku beberapa warga sempat mempertanyakan bendera serial manga dan anime One Piece yang kini sedang viral di media sosial.
Hilman Syaputra (22) mengatakan tidak menjual bendera One Piece dengan latar kain hitam dan bergambar tengkorak yang disebut Jolly Roger tersebut.
"Cukup banyak yang mencari bendera itu," pungkasnya.
Baca juga: Warga Mataram diminta lapor jika temukan bendera One Piece