Mataram (ANTARA) - Sejumlah pangkalan resmi gas elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat membatasi penjualan sejak sebulan terakhir lantaran distribusi yang menurun dan ada kenaikan permintaan masyarakat.
Pemilik pangkalan elpiji di BTN Sandik Indah, Kota Mataram bernama Hariyono mengatakan, pengiriman tabung elpiji bersubsidi ke pangkalan biasanya mencapai tiga hingga empat kali dalam sepekan kini berkurang menjadi hanya tiga kali saja.
"Permintaan masyarakat terus naik, sehingga penjualan kami batasi supaya tetap merata," ujarnya saat ditemui di Mataram, Rabu.
Baca juga: Disdag klaim stok elpiji 3 Kg tak langka di Lombok Timur
Hariyono menjelaskan, pembelian untuk rumah tangga kini hanya boleh satu tabung per orang, sedangkan pedagang kecil maksimal tiga hingga lima tabung.
Menurutnya, meski ada kelangkaan harga jual tetap sesuai ketentuan resmi senilai Rp18 ribu per tabung ukuran tiga kilogram.
Salah seorang pedagang bernama Windu mengaku, kelangkaan gas elpiji bersubsidi sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir.
Ia menyebut harga di pangkalan untuk pedagang sebesar Rp17 ribu per tabung, sementara harga jual kembali ke konsumen naik menjadi Rp20 ribu.
"Kalau beli di warung lain bisa sampai Rp21 ribu hingga Rp25 ribu per tabung," ucapnya.
Baca juga: Pertamina prioritaskan penyaluran elpiji bersubsidi langsung ke rumah tangga pengguna
Windu mengungkapkan jumlah pembelian yang sebelumnya dibebaskan kini dibatasi menjadi tiga tabung saja, bahkan kerap tidak dapat karena stok cepat habis.
"Kadang gas tidak tersedia saat dibutuhkan, baik untuk keperluan rumah tangga maupun usaha," imbuhnya.
Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat memastikan stok elpiji tiga kilogram bersubsidi di Nusa Tenggara Barat dalam kondisi aman.
Total ada 4.476 pangkalan resmi yang menyalurkan tabung subsidi tersebut dengan rata-rata stok harian di Kota Mataram sekitar 8.300 tabung, Lombok Barat 9.700 tabung, Lombok Tengah 14.600 tabung, dan Lombok Timur 20.600 tabung.
Pemerintah Provinsi NTB juga telah mengajukan penambahan kuota sebanyak 150 ribu tabung kepada Kementerian ESDM untuk periode September 2025 guna mengantisipasi lonjakan permintaan pada momen keagamaan seperti perayaan Maulid Nabi.
Baca juga: Disdag Mataram usulkan ekstra droping elpiji 3 kilogram ke Pertamina
Baca juga: Pemkot Mataram surati Pertamina untuk gelar OP elpiji 3 kilogram