Lombok Tengah (ANTARA) - Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan QRIS Jelajah Balinusra yang diikuti sembilan tim terbaik dari Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai upaya memperkuat transformasi digital dan mendorong inklusi keuangan di daerah.

Setelah menjelajahi Bali, kini sembilan tim terbaik hadir di Lombok untuk melanjutkan misi mereka di Pulau Seribu Masjid. Melalui kegiatan ini, generasi muda didorong untuk menjadi motor penggerak literasi keuangan digital sekaligus agen perubahan sosial-ekonomi di lingkungannya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Hario K Pamungkas, mengatakan QRIS memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan desa wisata dan penguatan UMKM lokal. 

Menurutnya, dengan pemanfaatan QRIS, masyarakat desa wisata lebih mudah melayani wisatawan secara cepat dan aman, sementara UMKM dapat memperluas akses pasar tanpa bergantung pada transaksi tunai.

"Bank Indonesia meyakini bahwa dengan semangat dan komitmen yang kuat, generasi muda mampu menjadi pionir dalam memperluas literasi keuangan digital dan mendorong adopsi QRIS di seluruh lapisan masyarakat," kata Hario di sela menerima kunjungan tim QRIS Jelajah Balinusra, di Desa Wisata Bilebante, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (2/10).

Baca juga: BI NTB perkuat UMKM dengan KK-NTB 2025 dan inovasi QRIS Tap

Ia menambahkan, setiap ide kreatif dari peserta QRIS Jelajah Balinusra akan menjadi bagian dari inovasi yang memberi manfaat luas bagi masyarakat. Peserta tidak hanya ditantang berinovasi, tetapi juga menginternalisasi nilai kolaborasi, kreativitas, dan kepemimpinan.

Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperluas pemanfaatan QRIS di berbagai sektor, mulai dari desa wisata, pasar tradisional, hingga sentra UMKM. 

Menurut Hario, manfaat penggunaan QRIS bersifat ganda, yakni efisiensi dalam transaksi sekaligus transparansi dalam pengelolaan keuangan.

"Dengan implementasi QRIS, UMKM diharapkan mampu meningkatkan daya saing di era digital serta memperkokoh keberlanjutan usaha. Keberhasilan transformasi digital UMKM juga akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Baca juga: Modal asing keluar bersih mencapai Rp16,85 triliun pada 1-3 September

Data Bank Indonesia mencatat, hingga September 2025 terdapat 499.365 pengguna QRIS di Provinsi NTB dengan volume transaksi mencapai Rp30,87 juta dan jumlah merchant tercatat sebanyak 386.132. 

Angka ini mencerminkan semakin luasnya penerimaan masyarakat terhadap QRIS sekaligus menegaskan perannya dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran di daerah.

Bank Indonesia optimistis, melalui keterlibatan generasi muda dan perluasan pemanfaatan QRIS di berbagai sektor, pondasi ekonomi daerah akan semakin kuat. 

Selain memberi kemudahan transaksi, QRIS juga diyakini dapat memperluas akses pasar, meningkatkan produktivitas, serta mendukung kemandirian UMKM lokal di NTB dan wilayah Balinusra secara keseluruhan.


Pewarta : Awaludin
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025