Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan jumlah uang yang dihasilkan pelaku UMKM selama penyelenggaraan MotoGP 2025 di Sikuit Mandalika Kabupaten Lombok Tengah pada 3-5 Oktober 2025 diperkirakan mencapai Rp500 juta.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB Ahmad Masyhuri di Sirkuit Mandalika, Sabtu, mengatakan jumlah ini mengalami lonjakan Rp100 juta dibanding tahun 2024 yang mencapai Rp400 juta.
"Untuk tahun ini kita perkirakan nilai yang dihasilkan pelaku UMKM kita itu naik sebesar Rp500 juta dari tahun 2024 yang Rp400 juta," ujarnya.
Ia mengatakan pada tahun ini jumlah pelaku UMKM yang dilibatkan pemerintah berjualan di areal Sirkuit Mandalika sebanyak 120 UMKM. Terbagi 60 UMKM yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan 60 yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
"Dari 120 UMKM yang kita libatkan, 80 persen bergerak di usaha kuliner, sisanya 20 persen adalah usaha kerajinan," kata Ahmad Mashuri.
Baca juga: Fastival rakyat naikkan omzet UMKM di ajang MotoGP Mandalika 2025
Ia menilai secara umum pelibatan pelaku UMKM pada tahun ini jauh lebih baik lantaran melibatkan asosiasi/organisasi pelaku UMKM, sehingga masing-masing asosiasi merasa terwakili.
"Kami juga mengapresiasi ITDC, dengan semua kemudahan yang diberikan. Pelaku UMKM kita juga diberikan tempat yang layak," ujarnya.
Lebih jauh, Mashuri mengatakan di MotoGP kali ini banyak hal yang tidak bisa dinilai hanya dengan uang bagi pelaku.
Namun lebih dari pada itu menurut Mashuri, pelaku UMKM bisa mendapatkan banyak pembelajaran dari kegiatan tersebut.
"Jadi, ada misi pembelajaran bagi para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas produk sehingga bisa bersaing dengan pelaku UKM lain. Karena, tidak bisa dipungkiri 60 persen penggerak ekonomi negara kita itu ada dari UMKM," katanya.
Baca juga: BBPOM kurasi UMKM yang berjualan di ajang MotoGP Mandalika
Sementara Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi NTB, Yusron Hadi mengatakan kehadiran ribuan penonton dari berbagai daerah bahkan mancanegara menjadi peluang bagi pelaku usaha lokal, utamanya UMKM setempat.
"Ya pasti akan ada dampak ekonomi bagi masyarakat. Saya kira ini tradisi yang bagus dan harus semakin meriah setiap tahunnya," ujarnya.
Menurut dia, MotoGP Mandalika tidak hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga menjadi ajang untuk menampilkan kekayaan seni dan budaya NTB.
"Event MotoGP ini bukan hanya event motor, tapi juga event yang berdampak pada pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat kita di NTB," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram kurasi pelaku UMKM untuk stan MotoGP 2025
Baca juga: Merawat marwah Mandalika melalui panggung MotoGP
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - MotoGP Mandalika 2025: Saatnya NTB berbenah di luar lintasan