Mataram (ANTARA) - Investor asal Turki melirik Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk membangun silo atau gudang penyimpanan komoditas pangan seperti jagung dan gabah di wilayah setempat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB Aidy Furqon mengatakan pembangunan gudang penyimpanan gabah dan jagung oleh investor asal Turki ini masih dalam tahap perencanaan.

‎"Nanti investor dari Turki, akan datang kemari sekitar bulan ini atau bulan depan untuk memverifikasi lokasi kegiatan untuk rencana pembangunan silo," ujarnya, di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan secara persyaratan dari luas lahan, wilayah jangkauan dan komitmen pemerintah mereka setuju menanamkan investasi untuk membangun silo di NTB.

"Tinggal nanti kalau ditindak lanjuti oleh mereka kita akan dampingi mana yang lebih layak," kata Aidy Furqon.

Baca juga: Gubernur NTB Iqbal minta pemda siapkan gudang penampungan jagung

Menurutnya, ada beberapa opsi yang ditawarkan sesuai dengan kondisi dan tanah pemda yang ada di NTB, untuk jagung itu fokus di Pulau Sumbawa antara di Kabupaten Sumbawa atau Kabupaten Dompu, untuk gabah di Pulau Lombok, antara Lombok Barat atau di Lombok Tengah bagian timur lebih dekat ke Jerowaru Lombok Timur.

‎"Yang lebih representatif mana, nanti mereka yang tentukan," ujarnya.

Aidy mengatakan rencananya gudang yang di bangun ini berkapasitas sekitar 500 ribu ton per gudang. Namun, berapa nilai investasi dari rencana pembangunan gudang tersebut, Ady belum mendapatkan detail informasinya.

"Kalau pembiayaan kan setelah mereka datang. Kan ada hitung-hitungan, mereka yang lebih paham. Banyak juga yang diurus, urus perizinan apa segala soalnya antar negara ini. Mereka yang urus, kita menunggu mereka aja," ujar Aidy Furqon lagi.

Baca juga: Bulog sewa gudang kapasitas 1.500 ton untuk serap jagung di Dompu

Untuk skema kerjasama ini, kata Ady yakni Pemerintah Provinsi (Pemprov) dengan pengusaha.

"Mudah-mudahan mereka jadi investasi. Kan kita butuh bantuan soalnya untuk ekonomi NTB," katanya pula.

Aidy menambahkan, jika investasi ini jadi terlaksana, maka gudang ini nantinya bisa menampung produk untuk gabah di Pulau Lombok dan jagung di Pulau Sumbawa.

‎"Sederhananya silo itu gudang dan pengolahan. Jadi ada tempat nyimpan, ada juga pengering-nya. Misalnya setelah gabah masuk itu dikeringkan dulu, setelah itu di stok di sana," kata dia.

Baca juga: Bupati Dompu ancam tutup gudang jagung tak penuhi standar keamanan


Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025