Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan tiga kabupaten di Nusa Tenggara Barat (NTB) berstatus siaga curah hujan tinggi pada dasarian II November, tepatnya  11-20 November 2025.

"Saat ini sebagian wilayah NTB sudah memasuki periode musim hujan dan sebagian lainnya masih dalam periode peralihan musim," kata prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Anggitya Pratiwi di Mataram, Senin.

Anggitya memaparkan tiga daerah yang berstatus siaga curah hujan tinggi adalah Kabupaten Lombok Barat meliputi Kecamatan Lingsar dan Kecamatan Narmada; Kabupaten Lombok Tengah meliputi Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Jonggat, Kopang, Praya, dan Pringgarata; serta Kabupaten Lombok Timur meliputi Kecamatan Montong Gading.

BMKG memprediksi peluang hujan dengan intensitas lebih dari 50 milimeter per dasarian sebesar lebih dari 80 persen terjadi di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat selama 10 hari ke depan.

Baca juga: Hujan semalam picu banjir di Dompu, Ratusan rumah dan lahan pertanian terendam

Sedangkan, peluang hujan lebih dari 100 milimeter per dasarian sebesar 50 sampai 60 persen yang terjadi di sebagian kecil Lombok Timur dan sebagian wilayah Kabupaten Sumbawa Barat.

"Potensi hujan cukup signifikan pada 10 hari mendatang. Kami mengimbau masyarakat agar memperhatikan kebersihan dan debit di wilayah aliran air," ujar Anggitya.

Baca juga: BMKG prakirakan Jakarta hujan pada Minggu

Lebih lanjut, ia menyampaikan curah hujan di seluruh wilayah NTB pada dasarian I November (1-10 November 2025) secara umum bervariasi dari kategori rendah 0 sampai 50 milimeter dasarian hingga sangat tinggi lebih dari 300 milimeter per dasarian.

Pada awal November 2025, sifat hujan secara umum atas normal, namun terdapat pula sebagian wilayah dengan sifat hujan bawah normal dan normal terkhusus di sebagian wilayah Lombok Utara.

BMKG mencatat curah hujan tertinggi terjadi pada pos hujan Lambitu di Kabupaten Bima yang mencapai 494 milimeter per dasarian.

"Masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan ekstrem dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba," pungkas Anggitya.


Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025