Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump melakukan pembicaraan telepon dengan Kamboja dan Thailand pada Jumat untuk meredakan ketegangan di perbatasan yang mengancam perdamaian rapuh di antara dua negara Asia Tenggara itu.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Trump juga berkoordinasi dengan Malaysia guna membantu mengakhiri kekerasan.

Pejabat itu tidak menyebutkan lawan bicara Trump, tetapi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengaku berbicara dengan Trump dan "menegaskan bahwa kedua negara telah menarik pasukan militernya dari perbatasan, sesuai pendekatan dalam Kerangka Perjanjian Perdamaian Kuala Lumpur."

"Karena itu, saya menyambut peran aktif Presiden Trump, yang juga menghubungi Perdana Menteri Kamboja dan Thailand untuk memastikan setiap perbedaan ditangani secara tertib demi menjaga stabilitas dan harmoni kawasan," ujarnya di platform X.

"Oleh karena itu, saya menyambut baik peran aktif Presiden Trump, yang juga telah menghubungi Perdana Menteri Kamboja dan Thailand untuk memastikan bahwa setiap perbedaan ditangani secara tertib, guna menjamin stabilitas dan harmoni regional," kata sang pejabat di platform X.

Baca juga: Pemerintah China minta Thailand dan Kamboja sama-sama cegah eskalasi

Pada Rabu, seorang warga sipil tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam bentrokan di perbatasan Thailand-Kamboja. Kedua pihak saling menyalahkan, hanya beberapa hari setelah Thailand menangguhkan pakta perdamaian.

Kamboja mengevakuasi ratusan penduduk dari desa Prey Chan setelah insiden tersebut, kata juru bicara provinsi Norng Vuthy kepada wartawan pada Kamis, menurut CamboJA News.

Tentara Kerajaan Thailand membantah pasukannya terlibat "penembakan tak beralasan" dan mengatakan bahwa tentara Kamboja telah "menembakkan senjata ke wilayah Thailand."

Pasukan Thailand "berlindung dan membalas tembakan ke arah sumber hanya dengan menggunakan kekuatan yang diperlukan sesuai dengan aturan keterlibatan untuk meredam insiden, melindungi kedaulatan nasional, dan memastikan keselamatan personel," kata militer Thailand di Facebook.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Menko PM meminta masyarakat jangan tergiur tawaran kerja ke Kamboja
Baca juga: Sebanyak 100 ribu WNI diperkirakan bekerja di Kamboja
Baca juga: Presiden Trump pastikan Thailand dan Kamboja tandatangani perjanjian damai
Baca juga: Beijing mendukung Deklarasi Kuala Lumpur meski Presiden Trump enggan China hadir


Pewarta : Yoanita Hastryka Djohan
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025