Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan mendorong penggunaan kendaraan umum di Manado melalui peluncuran layanan Teman Bus atau Buy The Service (BTS) yang dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi massal perkotaan secara aman, nyaman dan terjangkau.
Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhuhungan Darat Kemenhub Muiz Thohir mengatakan, pihaknya berkomitmen mewujudkan angkutan massal perkotaan yang menjawab kebutuhan layanan transportasi masyarakat di kota - kota besar.
"Kehadiran Trans Manado dengan dengan skema Buy The Service yang secara resmi mulai beroperasi di akhir tahun 2025 diharapkan dapat menjadi pilihan baru masyarakat dalam melakukan mobilitas," kata Muiz saat peluncuran dan uji coba pengoperasian bus dalam rangka Program Pengembangan Angkutan Perkotaan Berbasis Jalan dengan Skema Buy The Service (BTS) di Kota Manado, Sulawesi Utara, sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin.
Muiz menuturkan Layanan Trans Manado nantinya akan melayani dua Koridor yaitu Terminal Malalayang sampai Pelabuhan Manado dan Pelabuhan Manado sampai Bandara Samratulangi.
Dua koridor itu merupakan rute yang menyatukan beberapa simpul transportasi yang akan memberikan dampak sosial dan ekonomi yang baik bagi masyarakat Kota Manado.
Trans Manado dilengkapi dengan fasilitas intelligent transport system sebagai wujud kemajuan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam peningkatan pelayanan angkutan perkotaan.
"Hal ini akan memberikan kemudahan mobilitas bagi masyarakat berupa kemudahan akses informasi dan pengaduan layanan angkutan perkotaan, tracking system posisi bus," ujarnya.
Di samping itu, terdapat juga kemudahan sistem pengumpulan dan pengolahan data serta pengawasan dan pengendalian operasional bus bagi pemerintah dan manajemen pengelola serta operator angkutan umum.
Baca juga: Kemenhub antisipasi penumpang pesawat meningkat menjelang akhir tahun
Kehadiran Trans Manado sebagai program pengembangan angkutan perkotaan berbasis jalan merupakan sinergi antara Ditjen Perhubungan Darat dengan Pemerintah Kota Manado sebagai salah satu upaya menjalankan amanah Undang - Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Kami bersinergi dalam rangka menjamin tersedianya layanan angkutan umum yang dapat memenuhi standar pelayanan minimal yang ditetapkan sehingga tersedianya layanan angkutan umum yang selamat, aman, nyaman dan terjangkau bagi masyarakat," jelas Muiz.
Ia menambahkan berdasarkan pengalaman implementasi di kota - kota lain, keberhasilan Program Pengembangan Angkutan Perkotaan Berbasis Jalan dengan skema BTS di Kota Manado juga perlu didukung dengan push and pull policy.
Baca juga: Menhub memastikan percepat pengembangan sistem perkeretaapian Jabar
"Kebijakan ini berupaya untuk mendorong masyarakat meninggalkan penggunaan kendaraan pribadi dengan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan menarik masyarakat untuk menggunakan angkutan umum dengan menyediakan sistem pelayanan angkutan umum yang lebih baik dan menarik bagi masyarakat," terangnya.
Ia menegaskan layanan itu merupakan stimulus dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan dengan harapan Pemerintah Kota Manado dapat secara konsisten mempersiapkan dan melaksanakan peran dan tanggung jawabnya.
"Di antaranya melaksanakan sosialisasi dan mitigasi risiko serta melakukan reformasi angkutan perkotaan eksisting," beber Muiz.
Kemudian, lanjutnya, secara bertahap atau sekaligus dalam waktu paling lama tiga tahun menerima pengalihan program itu dan melanjutkan pengembangan, pengelolaan dan pengoperasian layanan angkutan perkotaan berbasis jalan di Kota Manado.
"Kami sampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Manado untuk kolaborasi ini dan kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta adanya rasa memiliki terhadap layanan ini," kata Muiz.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenhub dorong penggunaan kendaraam umum di Manado lewat "Teman Bus"