Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau kondisi Jembatan Anak Laut di Desa Gosong Telaga Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, pada Kamis, yang tampak ambles karena tersapu oleh banjir bandang.
Di lokasi tersebut, Wapres melakukan evaluasi kondisi infrastruktur serta mendengar laporan teknis dari pemerintah daerah dan tim penanganan bencana.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat dua perahu sampan yang dapat membawa warga untuk menyeberangi sungai, setelah jembatan yang terbuat dari beton tersebut hancur dan membuat akses terputus.
Wapres pun mendapat laporan dari Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon terkait penyebab banjir dan longsor di wilayah tersebut akibat hujan ekstrem yang melanda sejak 19 November 2025 lalu.
"Kejadian kebencanaan akibat intensitas hujan yang tinggi ekstrem. Jadi di sini tidak pernah begini, menurut sejarah 200 tahun yang lalu ini Pak begini kejadiannya. Inilah jadi banjir dan longsor," kata Safriadi.
Bencana tersebut setidaknya melanda sembilan kecamatan dan 67 desa di Aceh Singkil yang menyebabkan kerusakan luas pada permukiman, infrastruktur, serta memaksa ratusan warga mengungsi sebelum situasi berangsur membaik.
Kondisi Jembatan Anak Laut di Desa Gosong Telaga Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, pada Kamis (4/12/2025) yang tampak ambles karena tersapu oleh banjir bandang. (ANTARA/HO-Sekretariat Wakil Presiden)
Menurut Safriadi, dalam upaya penanganan bencana, pemerintah daerah bersama TNI–Polri berupaya membuka akses jalan, menyalurkan bantuan, serta memperbaiki infrastruktur terdampak.
Safriadi menjelaskan bahwa berbagai akses utama sempat terputus akibat kerusakan jembatan dan jalan, sehingga distribusi logistik harus dilakukan dengan sampan karet dan perahu motor.
Ia memohon agar pemerintah pusat melanjutkan pembangunan tanggul pengaman banjir serta perbaikan infrastruktur yang rusak, termasuk jembatan dan akses menuju daerah terdampak longsor. Menurutnya, kawasan tersebut rentan banjir tahunan akibat penurunan permukaan tanah pascagempa Aceh–Nias.
Baca juga: Kemenhut sebut 12 perusahaan terindikasi berkontribusi picu banjir Sumatera
Safriadi juga menyambut baik arahan Wapres yang memastikan pemerintah pusat akan mendukung percepatan pemulihan dan pembangunan kembali infrastruktur yang rusak.
"Harapan kami, Aceh Singkil dapat segera pulih. Kami sampaikan ke Pak Wapres, yang paling mendesak saat ini adalah air bersih, logistik, perbaikan akses, dan kelanjutan pembangunan tanggul. Mudah-mudahan bantuan segera terealisasi," katanya.
Baca juga: Wapres Gibran catat keluhan korban di posko Tapanuli Selatan
Melanjutkan kunjungannya, Wapres menuju Bandar Udara Syekh Hamzah Fansyuri untuk bertolak ke Pangkalan Udara TNI AU Soewondo, Medan, Sumatera Utara.
Di lokasi tersebut, Wapres meninjau gudang logistik di kawasan Lanud Soewondo untuk memastikan kesiapan bantuan bagi daerah terdampak bencana di wilayah Sumatera bagian utara.