Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan ketersediaan telur ayam ras secara nasional dalam posisi aman dan mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono menegaskan telur ayam menjadi bagian dari komoditas prioritas, dengan ketersediaan terjaga selama libur akhir tahun agar masyarakat merasa tenang dan kebutuhan terpenuhi.

"Secara ketersediaan, kita aman dan cukup. Memang di perayaan hari besar keagamaan nasional, biasanya ada peningkatan kebutuhan bahan pangan," kata Maino dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Bapanas memastikan stok pangan pokok strategis termasuk telur ayam untuk menghadapi momen Natal dan tahun baru dalam kondisi aman dan mencukupi. Meski pun adanya kemungkinan eskalasi kebutuhan konsumsi masyarakat, pemerintah telah menyiapkan langkah mitigasi.

"Kalau bicara Natal dan tahun baru mungkin yang perlu kita perhatikan, sebagian besar masyarakat membuat kue, sehingga telur menjadi komoditas yang dibeli oleh masyarakat, sehingga ini menjadi perhatian kita. Tapi sekali lagi, ketersediaan kita cukup," jelas Maino.

Ia menegaskan masyarakat dapat merasa tenang karena pemerintah telah menyiapkan pasokan pangan, terlebih memasuki libur sekolah yang berpotensi meningkatkan konsumsi, meski lonjakan Natal dan tahun baru tidak sebesar saat Ramadhan dan Lebaran/Idul Fitri.

"Apalagi ini masuk liburan sekolah juga. Nah tentunya salah satu peningkatan kebutuhan pangan juga karena masyarakat melaksanakan liburan," tambahnya.

Dalam Proyeksi Neraca Pangan Telur Ayam Ras yang disusun Bapanas bersama pemangku kepentingan yang terkait, produksi telur ayam ras di Desember 2025 diestimasi dapat mencapai 544,4 ribu ton dan masih mencukupi memenuhi kebutuhan konsumsi.

Baca juga: Bantuan logistik tahap III siap diberangkatkan untuk Sumatera

Bapanas mencatat total ketersediaan di Desember ini diproyeksikan mencapai 655,5 ribu ton setelah produksi bulanan ditambahkan carry over stok bulan November yang 111,1 ribu ton.

Sementara, kebutuhan konsumsi telur ayam di Desember 2025 diperkirakan meningkat 7,9 persen menjadi 581 ribu ton dari November yang 538,3 ribu ton. Proyeksi kebutuhan konsumsi bulanan itu telah mencakup kebutuhan konsumsi rumah tangga, nonrumah tangga, dan kebutuhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Neraca akhir tahun stok telur ayam ras untuk 2025 ini juga diperkirakan akan meningkat cukup pesat hingga 154,2 persen dibandingkan carry over stok akhir tahun sebelumnya. Stok akhir tahun 2025 telur ayam secara nasional diestimasi masih ada di angka 74,5 ribu ton. Sementara, stok akhir tahun 2024 yang menjadi stok awal 2025 di angka 29,3 ribu ton.

Baca juga: Bapanas menyalurkan ribuan paket pangan bagi warga kurang mampu

"Tentunya saya yakin semua pemerintah daerah sudah memastikan itu, mengecek kondisi ketersediaan pangan di masing-masing wilayah dan memastikan bahwa stok atau pasokan tercukupi untuk masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru ini," kata Maino.

Ia menambahkan pemerintah juga mempunyai berbagai program, ada bantuan distribusi misalnya bagaimana memobilisasi dari daerah-daerah sentra ke daerah-daerah yang kekurangan, sehingga masyarakat bisa menikmati Natal dan tahun baru dengan tenang.

"Ini sesuai dengan arahan Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman agar pangan tersedia, cukup, dan harganya terjangkau tentunya," kata Maino.

Kondisi rata-rata harga telur ayam ras secara nasional per 14 Desember dalam Panel Harga Pangan berada di level Rp31.457 per kilogram atau 4,86 persen dari Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen yang Rp30.000 per kg.

"Sampai minggu kedua Desember, jumlah daerah yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) telur ayam ada 65 kabupaten/kota," katanya.


 


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025