Lombok Timur, NTB (ANTARA) - Yayasan LombokCare menggugah kesadaran kolektif inklusi disabilitas kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) pada momentum peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) tahun 2025.
Manajer Wahana Visi Indonesia Ap Lombok Sidik Lando Basana Siregar menyampaikan perayaan hari disabilitas internasional tahun 2025, menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai isu-isu disabilitas dan hak-hak penyandang disabilitas.
"Melalui kegiatan peringatan hari disabilitas internasional 2025, diharapkan terjadi peningkatan pemahaman dan komitmen kolektif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang ramah disabilitas," ujar Lando Siregar di Lombok Timur, Rabu.
Lando Siregar menegaskan anak-anak penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama untuk mengekspresikan diri, dan mengembangkan potensi minat dan bakat mereka.
"Peringatan hari disabilitas internasional 2025 ini bukan sekedar acara seremonial, tapi menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat yang setara, mandiri, berdaya, dan inklusi disabilitas," tegasnya.
Baca juga: Wagub: Penanggulangan bencana di NTB harus inklusif dan berkeadilan
Sementara itu, Pembina Yayasan LombokCare, Mindie Melanie Schrues menegaskan komitmennya dalam memberikan pendampingan kepada anak-anak penyandang disabilitas di wilayah Pulau Lombok.
Melalui kegiatan peringatan hari disabilitas internasional ini, pihaknya terus bergerak untuk memberikan dukungan dan pendampingan agar anak-anak penyandang disabilitas bertumbuh dan berkembang secara setara.
"Kegiatan ini menjadi saran edukasi, advokasi serta ruang partisipasi aktif bagi penyandang disabilitas untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi bakat yang dimiliki," ucap Melanie.
Pada momen acara tersebut, anak-anak disabilitas binaan Yayasan LombokCare memamerkan hasil karya kerja bersama sesuai dengan minat potensi dan kreativitas anak-anak disabilitas. Perayaan hari disabilitas internasional ini mengambil tema "Setara, Berkarya, Berdaya tanpa Batas".
Baca juga: Gubernur NTB Iqbal lepas 11 atlet disabilitas ikuti maraton di Bali
Kegiatan dilanjutkan dengan penampilan anak-anak inklusi, penyampaian aspirasi, sambutan dari para pihak terkait, serta pemutaran video Hari Disabilitas Internasional yang menggugah kesadaran akan pentingnya kesetaraan dan aksesibilitas.
"Kami mengajak semua pihak, memperkuat komitmen bersama untuk terus memperjuangkan ruang yang aman, setara, dan inklusif bagi penyandang disabilitas," katanya.
Kepala Dinas Sosial, Lombok Timur M Tasywiruddin menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Ia menegaskan penyandang disabilitas memiliki potensi yang sama untuk berkarya dan berkontribusi.
"Pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan diingatkan untuk terus membuka ruang, memberikan kesempatan, serta mendukung tumbuhnya kemandirian dan kepercayaan diri bagi semua, tanpa terkecuali," ujarnya.