Mataram (ANTARA) - Kepala Konsulat Republik Indonesia di Darwin, Australia Utara Dicky Soerjanatamihardja berharap akademi Bintang Timur Atambua (BTA) dari Kabupaten Belu, dapat kembali menjadi peserta dalam turnamen Arafura Games (AG) 2021.
"Saya ikuti permainan anak-anak ini (pemain BTA U-18). Saat melawan Middle Asis FC dan Garuda FC mereka bermain sangat bagus. Saya berharap agar Arafura Games berikutnya bisa ikut," katanya kepada Antara di Darwin, Australia, Senin.
Apa yang disampaikan Dicky ini berkaitan dengan performa apik dari tim BTA dalam tiga pertandingan di Darwin yaitu dengan meraih kemenangan telak dua kali dan seri satu kali saat melawan timnas Timor Leste.
Baca juga: BTA menang 8-2 atas Garuda FC di Australia
Baca juga: BTA Atambua tahan seri Timor Leste di Australia
Sebagai pecinta sepak bola ia juga mengatakan permainan apik yang diterapkan oleh anak-anak BTA itu tentu saja membutuhkan perhatian dari berbagai pihak.
Tentu saja tidak hanya dari pihak BTA sendiri tetapi juga perlu dari pemerintah baik Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Daerah Belu.
"Saya rasa masih perlu banyak dukungan, berupa pembinaan para pemainnya, serta pengorganisasiannya," tambah dia.
Dicky menambahkan bahwa dirinya memang kecewa karena masalah visa, berujung pada tak hadirnya BTA sejak awal dilaksanakan turnamen dua tahunan, Arafura Games 2019. Namun ia berharap hal itu menjadi pembelajaran untuk ke depan.
"Tetapi kami sangat menghargai kehadiran BTA di sini. Sudah serius untuk menghadiri turnamen ini," ujar Dicky menegaskan.
Ia menyampaikan terima kasihnya kepada pemilik BTA Fary Francis yang sudah mengirimkan timnya mengikuti turnamen dua tahunan itu.
Tak hanya itu, ucapan terima kasih juga ia sampaikan kepada pemerintah NTT khususnya Gubernur NTT Viktor B Laiskodat yang sudah melepas keberangkatan pemain BTA, terkhusus lagi buat Pemerintah Daerah Belu yang sudah membantu.
Baca juga: Pemain BTA tak menyangka akan bertanding dalam turnamen Arafura Games
Baca juga: Andritany beri motivasi pemain BTA jelang turnaman di Darwin
"Saya ikuti permainan anak-anak ini (pemain BTA U-18). Saat melawan Middle Asis FC dan Garuda FC mereka bermain sangat bagus. Saya berharap agar Arafura Games berikutnya bisa ikut," katanya kepada Antara di Darwin, Australia, Senin.
Apa yang disampaikan Dicky ini berkaitan dengan performa apik dari tim BTA dalam tiga pertandingan di Darwin yaitu dengan meraih kemenangan telak dua kali dan seri satu kali saat melawan timnas Timor Leste.
Baca juga: BTA menang 8-2 atas Garuda FC di Australia
Baca juga: BTA Atambua tahan seri Timor Leste di Australia
Sebagai pecinta sepak bola ia juga mengatakan permainan apik yang diterapkan oleh anak-anak BTA itu tentu saja membutuhkan perhatian dari berbagai pihak.
Tentu saja tidak hanya dari pihak BTA sendiri tetapi juga perlu dari pemerintah baik Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Daerah Belu.
"Saya rasa masih perlu banyak dukungan, berupa pembinaan para pemainnya, serta pengorganisasiannya," tambah dia.
Dicky menambahkan bahwa dirinya memang kecewa karena masalah visa, berujung pada tak hadirnya BTA sejak awal dilaksanakan turnamen dua tahunan, Arafura Games 2019. Namun ia berharap hal itu menjadi pembelajaran untuk ke depan.
"Tetapi kami sangat menghargai kehadiran BTA di sini. Sudah serius untuk menghadiri turnamen ini," ujar Dicky menegaskan.
Ia menyampaikan terima kasihnya kepada pemilik BTA Fary Francis yang sudah mengirimkan timnya mengikuti turnamen dua tahunan itu.
Tak hanya itu, ucapan terima kasih juga ia sampaikan kepada pemerintah NTT khususnya Gubernur NTT Viktor B Laiskodat yang sudah melepas keberangkatan pemain BTA, terkhusus lagi buat Pemerintah Daerah Belu yang sudah membantu.
Baca juga: Pemain BTA tak menyangka akan bertanding dalam turnamen Arafura Games
Baca juga: Andritany beri motivasi pemain BTA jelang turnaman di Darwin