Mataram (ANTARA) - Gelandang Garuda Select Mochammad Supriadi mengaku memiliki kejadian lucu sekaligus menggelikan selama menjalani pelatihan di Inggris, yaitu ketahuan makan permen oleh pelatih saat latihan sore.
“Ya namanya lapar ya, kebetulan cuma ada permen punya Risky (penjaga gawang Garuda Select), sudah saya makan, sampahnya saya taruh kantung karena tempat sampahnya di luar kan, pas latihan ‘plank’ eh ternyata bungkusnya jatuh, ketahuan deh,” kata Supriadi sambil tertawa saat ditemui di konferensi pers kepulangan Garuda Select di Jakarta, Jumat.
Selama lima bulan medio Januari hingga Mei, sebanyak 24 pemain dari Garuda Select berada di Inggris guna menjalani pelatihan sepak bola dengan standar Eropa.
Supriadi mengaku selama mengikuti program tersebut, ia dan para pemain lainnya tidak diperbolehkan makan sembarangan, dan hanya boleh mengkonsumsi makanan sehat.
“Misalnya kita tidak boleh makan cokelat, makanan berlemak, kripik kentang atau ‘snack’, susu juga harus benar-benar dipilih,” kata pemain muda yang juga penyuka ayam penyet itu.
Sehari-hari, kata pemain yang resmi diikat klub Persebaya Surabaya ini, biasanya mengkonsumsi kentang rebus dan sumber-sumber protein untuk pembentukan otot.
Untungnya, Supriadi dan Risky tidak diberi hukuman, kejadian ini hanya dianggap suatu hal lucu bagi tim.
“Nutrisinya memang kita pantau banget,” kata Direktur Pengembangan Bisnis Super Soccer TV, Mirwan Suwarso.
Sementara itu, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan Garuda Select adalah program akselerasi pengembangan usia muda, dan bagian dari program Elite Pro Academy (EPA) klub liga 1 U-16 dan U-18, sebagai langkah menuju target Olimpiade 2024 dan lolos Piala Dunia 2030.
“Ya namanya lapar ya, kebetulan cuma ada permen punya Risky (penjaga gawang Garuda Select), sudah saya makan, sampahnya saya taruh kantung karena tempat sampahnya di luar kan, pas latihan ‘plank’ eh ternyata bungkusnya jatuh, ketahuan deh,” kata Supriadi sambil tertawa saat ditemui di konferensi pers kepulangan Garuda Select di Jakarta, Jumat.
Selama lima bulan medio Januari hingga Mei, sebanyak 24 pemain dari Garuda Select berada di Inggris guna menjalani pelatihan sepak bola dengan standar Eropa.
Supriadi mengaku selama mengikuti program tersebut, ia dan para pemain lainnya tidak diperbolehkan makan sembarangan, dan hanya boleh mengkonsumsi makanan sehat.
“Misalnya kita tidak boleh makan cokelat, makanan berlemak, kripik kentang atau ‘snack’, susu juga harus benar-benar dipilih,” kata pemain muda yang juga penyuka ayam penyet itu.
Sehari-hari, kata pemain yang resmi diikat klub Persebaya Surabaya ini, biasanya mengkonsumsi kentang rebus dan sumber-sumber protein untuk pembentukan otot.
Untungnya, Supriadi dan Risky tidak diberi hukuman, kejadian ini hanya dianggap suatu hal lucu bagi tim.
“Nutrisinya memang kita pantau banget,” kata Direktur Pengembangan Bisnis Super Soccer TV, Mirwan Suwarso.
Sementara itu, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan Garuda Select adalah program akselerasi pengembangan usia muda, dan bagian dari program Elite Pro Academy (EPA) klub liga 1 U-16 dan U-18, sebagai langkah menuju target Olimpiade 2024 dan lolos Piala Dunia 2030.