Mataram (ANTARA) - Film Keluarga Cemara yang disutradarai Yandy Laurens yang diangkat dari cerita bersambung di majalah remaja karya Arswendo Atmowiloto adalah satu-satunya film Indonesia yang diputar dalam ASEAN Festival Film yang berlangsung di gedung Theater SOAS University, London, sejak 21 hingga 24 Mei 2019.
Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI London Thomas Ardian Siregar di London, Rabu mengatakan tiket menonton film yang ditayangkan pertama kali di Yogya -Netpac Asian Festival pada Desember lalu dan meraih banyak penghargaan itu akan ditayangkan pada Kamis malam sudah full book.
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), Dr. Rizal Sukma bersama Dubes dan High Commissioner negara anggota ASEAN tergabung dalam ASEAN London Committee (ALC), Selasa (21/5) menghadiri acara pembukaan ASEAN Film Festival (AFF) diadakan kerjasama ALC dan SOAS University.
Film “Ramen Teh” dari Singapura tampil perdana pembukaan ASEAN Film Festival yang menayangkan 10 film dari seluruh negara anggota ASEAN di Gallery Lecture Theatre dan Khalili Lecture Theatre SOAS University.
Film “Ramen Teh” mendapat sambutan dari penonton yang terdiri dari kalangan umum, tamu undangan ALC dan staf dari seluruh Kedutaaan Besar negara-negara ASEAN di Inggris.
Pada saat membuka acara AFF, Dr Rachel Harris dari SOAS menyatakan kegembiraanya atas kerjasama SOAS dengan ALC tersebut, sebagai upaya mempromosikan budaya negara ASEAN melalui pemutaran film. Diharapkan SOAS dan ALC dapat meningkatkan kerjasama di waktu mendatang untuk memperkenalkan ASEAN di Inggris khususnya di kalangan mahasiswa dan akademisi.
Sementara, High Commissioner Singapura, Ms Foo Chi Hsia selaku Chair ALC periode Januari-Juni menyampaikan apresiasi mendalam kepada SOAS atas dukungannya sehingga festival film yang direncanakan ALC beberapa tahun terakhir dapat terealisasi.
Dikatakannya AFF merupakan perwujudan dari pilar sosial budaya ASEAN. Diharapkan makin banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profil ASEAN di Inggris.
Film-film ASEAN yang akan ditayangkan antara lain Ada Apa Dengan Rina” (Brunei), “Legend of Muay Thai 9 Satra”
(Thailand), “Price of Love” (Kamboja), “Keluarga Cemara”
(Indonesia), “Sabaidee Luangprabang” (Laos), "Rise of the Legend"
(Malaysia), “Mi”
(Myanmar), dan “The Tailor” (Viet Nam). Untuk menonton film ASEAN, tidak dikenakan biaya.
Film Indonesia “Keluarga Cemara” yang ditayangkan Kamis, di SOAS, KBRI mengadakan after screening discussion menghadirkan narasumber dari Indonesia Film Society dan SOAS. ASEAN Film Festival diharapkan dapat dilakukan secara reguler setiap tahun sebagai konsistensi peningkatan profil ASEAN di Inggris.(ZG)
Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI London Thomas Ardian Siregar di London, Rabu mengatakan tiket menonton film yang ditayangkan pertama kali di Yogya -Netpac Asian Festival pada Desember lalu dan meraih banyak penghargaan itu akan ditayangkan pada Kamis malam sudah full book.
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), Dr. Rizal Sukma bersama Dubes dan High Commissioner negara anggota ASEAN tergabung dalam ASEAN London Committee (ALC), Selasa (21/5) menghadiri acara pembukaan ASEAN Film Festival (AFF) diadakan kerjasama ALC dan SOAS University.
Film “Ramen Teh” dari Singapura tampil perdana pembukaan ASEAN Film Festival yang menayangkan 10 film dari seluruh negara anggota ASEAN di Gallery Lecture Theatre dan Khalili Lecture Theatre SOAS University.
Film “Ramen Teh” mendapat sambutan dari penonton yang terdiri dari kalangan umum, tamu undangan ALC dan staf dari seluruh Kedutaaan Besar negara-negara ASEAN di Inggris.
Pada saat membuka acara AFF, Dr Rachel Harris dari SOAS menyatakan kegembiraanya atas kerjasama SOAS dengan ALC tersebut, sebagai upaya mempromosikan budaya negara ASEAN melalui pemutaran film. Diharapkan SOAS dan ALC dapat meningkatkan kerjasama di waktu mendatang untuk memperkenalkan ASEAN di Inggris khususnya di kalangan mahasiswa dan akademisi.
Sementara, High Commissioner Singapura, Ms Foo Chi Hsia selaku Chair ALC periode Januari-Juni menyampaikan apresiasi mendalam kepada SOAS atas dukungannya sehingga festival film yang direncanakan ALC beberapa tahun terakhir dapat terealisasi.
Dikatakannya AFF merupakan perwujudan dari pilar sosial budaya ASEAN. Diharapkan makin banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profil ASEAN di Inggris.
Film-film ASEAN yang akan ditayangkan antara lain Ada Apa Dengan Rina” (Brunei), “Legend of Muay Thai 9 Satra”
(Thailand), “Price of Love” (Kamboja), “Keluarga Cemara”
(Indonesia), “Sabaidee Luangprabang” (Laos), "Rise of the Legend"
(Malaysia), “Mi”
(Myanmar), dan “The Tailor” (Viet Nam). Untuk menonton film ASEAN, tidak dikenakan biaya.
Film Indonesia “Keluarga Cemara” yang ditayangkan Kamis, di SOAS, KBRI mengadakan after screening discussion menghadirkan narasumber dari Indonesia Film Society dan SOAS. ASEAN Film Festival diharapkan dapat dilakukan secara reguler setiap tahun sebagai konsistensi peningkatan profil ASEAN di Inggris.(ZG)