Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif PR 328/DGH membekali pendidikan mengenai sejarah dan nilai-nilai Pancasila bagi anak-anak di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap masa depan generasi muda Indonesia.
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, di Jayapura, Senin, mengatakan sejarah Indonesia harus diteruskan kepada generasi bangsa, sehingga bangsa ini tidak kehilangan jejak perjuangan atau buta sejarah.
"Hingga kini masih banyak yang belum bisa membedakan antara Hari LLahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila serta pengesahan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sehingga pembekalan ini dirasa perlu dilakukan," katanya.
Menurut Dansatgas Erwin, di wilayah perbatasan sangat jarang sekali mendapatkan pelajaran sejarah, karena keterbatasan guru.
"Sehingga kami menegaskan kepada anggota untuk turut menanamkan sejarah dan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, khususnya generasi muda," ujarnya.
Dia menjelaskan Satgas Pos Mosso pimpinan Lettu Arm Ilham memberikan pengetahuan tentang sejarah dan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak di Mosso, tidak hanya sekadar menghapal namun juga diajak mencari contoh mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Dengan adanya kegiatan pengenalan terhadap Pancasila, kami berharap anak-anak ini dapat menjadi generasi penerus yang tangguh dan berkarakter kebangsaan," katanya.
Dia menambahkan pintar dan terampil itu tidak cukup jika generasi muda Papua ini tidak memiliki sikap mental dan spiritual serta kejuangan yang tangguh.
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, di Jayapura, Senin, mengatakan sejarah Indonesia harus diteruskan kepada generasi bangsa, sehingga bangsa ini tidak kehilangan jejak perjuangan atau buta sejarah.
"Hingga kini masih banyak yang belum bisa membedakan antara Hari LLahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila serta pengesahan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sehingga pembekalan ini dirasa perlu dilakukan," katanya.
Menurut Dansatgas Erwin, di wilayah perbatasan sangat jarang sekali mendapatkan pelajaran sejarah, karena keterbatasan guru.
"Sehingga kami menegaskan kepada anggota untuk turut menanamkan sejarah dan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, khususnya generasi muda," ujarnya.
Dia menjelaskan Satgas Pos Mosso pimpinan Lettu Arm Ilham memberikan pengetahuan tentang sejarah dan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak di Mosso, tidak hanya sekadar menghapal namun juga diajak mencari contoh mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Dengan adanya kegiatan pengenalan terhadap Pancasila, kami berharap anak-anak ini dapat menjadi generasi penerus yang tangguh dan berkarakter kebangsaan," katanya.
Dia menambahkan pintar dan terampil itu tidak cukup jika generasi muda Papua ini tidak memiliki sikap mental dan spiritual serta kejuangan yang tangguh.