Kupang (ANTARA) - Sebanyak tujuh pesepak bola yang pernah dibina pelatih U-23 Indra Sjafri memperkuat Bintang Timur Atambua FC yang akan mengikuti turnamen El Tari Memorial Cup 2019 yang akan digelar mulai awal Juli 2019 mendatang di Kabupaten Malaka.
Pemilik Bintang Timur Atambua FC Fary Djemi Francis kepada wartawan di Kupang, Jumat (7/6), mengatakan ketujuh pesepak bola itu dipanggil karena sejumlah pemain BTA yang sempat bertanding di Darwin Australia itu tidak memenuhi regulasi ETMC 2019.
"Kami sebenarnya dari awal sudah mempersiapkan pemain kami untuk ETMC. Oleh karena itu kami sempat kirim mereka bertanding di Darwin dalam turnamen Arafura Games 2019, namun karena regulasi anak-anak itu usianya masih 17 tahun ke bawah maka tidak bisa," katanya.
Selain itu juga tiga pemain BTA juga sempat mengikuti latihan di Amsterdam selama satu bulan, dengan tujuan dipersiapkan dalam turnamen ETMC namun tetap saja tidak bisa.
Tujuh pemain yang memperkuat BTA itu antara lain, Aldo Savio, Fabianus Soares, Junaidi Putra, Abia Alfa Kago, Geri Sae,Iner Sontany serta Hapidin.
Selain itu BTA yang baru pertama kali bergabung dalam turnamen ETMC ini diperkuat juga pemain belakang terbaik NTT
Fary menambahkan bahwa dari ketujuh pemain itu, hampir semuanya sudah pernah menjalani pertandingan level nasional.
Salah satunya adalah Iner Sontary yang pernah bermain di liga Brunei Darussalam, permain bermain di liga Timor Leste serta pernah bermain bersama Persipura Jayapura.
Ketujuh pemain tersebut kata Fary sudah tiba di Kupang, dan pada Jumat (7/6) sore akan bertolak ke Atambua untuk berlatih bersama sekaligusnya dilakukan seleksi oleh pelatih kepala BTA Berth Pentury pelatih berkebangsaan Belanda yang berlisensi A Pro.
"Ketujuh pemain itu tetap akan mengikuti seleksi terlebih dahulu. Kalau tak sesuai nanti mereka juga akan dipulangkan," kata Fary.
Lebih lanjut Fary yang juga Ketua Komisi V DPR RI Itu menambahkan bahwa BTA sendiri tetap ingin menjuarai turnamen itu, namun untuk awal pihaknya yakin bisa lolos sampai final.
Pemilik Bintang Timur Atambua FC Fary Djemi Francis kepada wartawan di Kupang, Jumat (7/6), mengatakan ketujuh pesepak bola itu dipanggil karena sejumlah pemain BTA yang sempat bertanding di Darwin Australia itu tidak memenuhi regulasi ETMC 2019.
"Kami sebenarnya dari awal sudah mempersiapkan pemain kami untuk ETMC. Oleh karena itu kami sempat kirim mereka bertanding di Darwin dalam turnamen Arafura Games 2019, namun karena regulasi anak-anak itu usianya masih 17 tahun ke bawah maka tidak bisa," katanya.
Selain itu juga tiga pemain BTA juga sempat mengikuti latihan di Amsterdam selama satu bulan, dengan tujuan dipersiapkan dalam turnamen ETMC namun tetap saja tidak bisa.
Tujuh pemain yang memperkuat BTA itu antara lain, Aldo Savio, Fabianus Soares, Junaidi Putra, Abia Alfa Kago, Geri Sae,Iner Sontany serta Hapidin.
Selain itu BTA yang baru pertama kali bergabung dalam turnamen ETMC ini diperkuat juga pemain belakang terbaik NTT
Fary menambahkan bahwa dari ketujuh pemain itu, hampir semuanya sudah pernah menjalani pertandingan level nasional.
Salah satunya adalah Iner Sontary yang pernah bermain di liga Brunei Darussalam, permain bermain di liga Timor Leste serta pernah bermain bersama Persipura Jayapura.
Ketujuh pemain tersebut kata Fary sudah tiba di Kupang, dan pada Jumat (7/6) sore akan bertolak ke Atambua untuk berlatih bersama sekaligusnya dilakukan seleksi oleh pelatih kepala BTA Berth Pentury pelatih berkebangsaan Belanda yang berlisensi A Pro.
"Ketujuh pemain itu tetap akan mengikuti seleksi terlebih dahulu. Kalau tak sesuai nanti mereka juga akan dipulangkan," kata Fary.
Lebih lanjut Fary yang juga Ketua Komisi V DPR RI Itu menambahkan bahwa BTA sendiri tetap ingin menjuarai turnamen itu, namun untuk awal pihaknya yakin bisa lolos sampai final.