Mataram (ANTARA) - Bandara Gamarmalamo Galela, Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) masih ditutup sementara untuk aktivitas penerbangan akibat erupsi gunung Dukono yang menyemburkan abu vulkanik.
"Bandara Gamarmalamo belum beroperasi, karena abu vulkanik Gunung Dokuno sangat membahayakan aktivitas penerbangan," kata Kepala Bandara Gamarmalamo Galela, Ahmad Saifudin di Ternate, Selasa.
Sebelumnya jadwal penerbangan pada Jum'at dan Minggu lalu ditunda penerbangannya, bahkan hingga Selasa (25/6) belum dibuka.
Menurut Ahmad Saifudin, keputusan untuk menutup bandara karena abu vulkanik masih terdeteksi. Sampai saat ini belum di ketahui pasti kapan bandara akan kembali dibuka.
Penutupan ini juga guna menjamin keselamatan penumpang rute Galela- Manado dan sebaliknya.
Sementara itu, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dukono Iwan Amat ketika di konfirmasi mengatakan, hingga Senin sore sekitar pukul 15.45 WIT Gunung Dukono masih mengeluarkan asap disertai abu vulkanik yang mengarah ke Utara (Desa Luari, Mamuya), Timur (Wari, Tobelo dan sekitarnya, UPA dan WKO), Timur Laut (Ruko, Mede, Popilo, Gorua) dan Barat Laut (Galela/Soasio dan sekitarnya, Soakonora dan sekitarnya, Dokulamo/Bandara Gamarmalamo Galela) dengan tinggi debu 500 meter.
"Kesimpulan tingkat aktifitas Gunung Dukono waspada level II, sehingga kami juga mengeluarkan rekomendasi PVMBG agar tidak ada aktifitas masyarakat/pengunjung dalam radius 2 km dari Kawah Malumpang Warirang," katanya.
Sebelumnya, pada 8 Agustus 2016, Bandara Gamarmalamo Galela ini ditutup akibat hujan debu abu vulkanik Gunung Dokuno.
"Kalau masih hujan abu vulkanik maka bisa diperpanjang penutupannya, tergantung situasi," ujarnya.
Bandara Gamarmalamo Galela didarati oleh pesawat Wings Air yang membuka rute penerbangan Manado-Galela dan sebaliknya dengan jadwal keberangkatan satu minggu empat kali, yaitu pada Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu.
Gunung Dukono di Halmahera Utara mengeluarkan abu vulkanik setinggi 600-900 meter dari kawah, Senin pukul 13.00 WIT dengan aktivitas gempa tremor.
"Bandara Gamarmalamo belum beroperasi, karena abu vulkanik Gunung Dokuno sangat membahayakan aktivitas penerbangan," kata Kepala Bandara Gamarmalamo Galela, Ahmad Saifudin di Ternate, Selasa.
Sebelumnya jadwal penerbangan pada Jum'at dan Minggu lalu ditunda penerbangannya, bahkan hingga Selasa (25/6) belum dibuka.
Menurut Ahmad Saifudin, keputusan untuk menutup bandara karena abu vulkanik masih terdeteksi. Sampai saat ini belum di ketahui pasti kapan bandara akan kembali dibuka.
Penutupan ini juga guna menjamin keselamatan penumpang rute Galela- Manado dan sebaliknya.
Sementara itu, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dukono Iwan Amat ketika di konfirmasi mengatakan, hingga Senin sore sekitar pukul 15.45 WIT Gunung Dukono masih mengeluarkan asap disertai abu vulkanik yang mengarah ke Utara (Desa Luari, Mamuya), Timur (Wari, Tobelo dan sekitarnya, UPA dan WKO), Timur Laut (Ruko, Mede, Popilo, Gorua) dan Barat Laut (Galela/Soasio dan sekitarnya, Soakonora dan sekitarnya, Dokulamo/Bandara Gamarmalamo Galela) dengan tinggi debu 500 meter.
"Kesimpulan tingkat aktifitas Gunung Dukono waspada level II, sehingga kami juga mengeluarkan rekomendasi PVMBG agar tidak ada aktifitas masyarakat/pengunjung dalam radius 2 km dari Kawah Malumpang Warirang," katanya.
Sebelumnya, pada 8 Agustus 2016, Bandara Gamarmalamo Galela ini ditutup akibat hujan debu abu vulkanik Gunung Dokuno.
"Kalau masih hujan abu vulkanik maka bisa diperpanjang penutupannya, tergantung situasi," ujarnya.
Bandara Gamarmalamo Galela didarati oleh pesawat Wings Air yang membuka rute penerbangan Manado-Galela dan sebaliknya dengan jadwal keberangkatan satu minggu empat kali, yaitu pada Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu.
Gunung Dukono di Halmahera Utara mengeluarkan abu vulkanik setinggi 600-900 meter dari kawah, Senin pukul 13.00 WIT dengan aktivitas gempa tremor.