BNN rehabilitasi 20 orang usia pelajar ketergantungan narkotika

Selasa, 30 Juli 2019 13:54 WIB

Mataram (ANTARA) - Badan Nasional Narkotika (BNN) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, merehabilitasi 20 orang dari kalangan usia pelajar yang ketergantungan narkotika dan obat-obatan agar dapat kembali sehat sehingga bisa menjalani hidup secara normal untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

"Ada 20 orang yang direhabilitasi, usianya pelajar dan ada juga yang sudah putus sekolah," kata Kepala BNN Kota Tasikmalaya Tuteng Budiman kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa.

Ia menuturkan bahwa mereka yang menjalani proses rehabilitasi itu karena ketergantungan narkoba jenis obat-obatan dan ganja yang secara sadar datang ke BNN. Ada juga karena ditangkap, lalu direhabilitasi.

Mereka yang mendapatkan program rehabilitasi gratis dari BNN itu, kata dia, ditangani oleh tim medis khusus dengan pendampingan orang tua di BNN Tasikmalaya. Jika kondisinya berat, rehabilitasinya dirujuk ke Balai Besar Rehabilitasi BNN di Sukabumi.

"BNN Kota Tasikmalaya punya kliniknya untuk penanganan yang ringan. Kalau kasusnya berat, kami rujuk ke balai," katanya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pencegahan dan memutus jaringan peredaran narkoba yang selama ini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal kalangan usia.

Namun, yang perlu diwaspadai, menurut dia, dari kalangan usia remaja atau pelajar yang selama ini dianggap rentan menyalahgunakan narkoba sehingga perlu upaya penanganan khusus dan meningkatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba melalui berbagai kegiatan.

"Usia milenial ini memang rentan, bukan hanya di Tasikmalaya, melainkan di seluruh Indonesia," katanya.

Baca juga: BNNP: Satu dari 100 pelajar di Aceh korban narkoba

Salah satu cara menyampaikan bahaya narkoba kepada kalangan pelajar, kata dia, dengan menggelar kegiatan seni seperti yang sudah dilaksanakan oleh komunitas seni di Kota Tasikmalaya.

Sosialisasi bahaya narkoba, kata dia, disampaikan dengan cara berbeda, yaitu menggelar teater yang isi ceritanya tentang dampak buruk narkoba bagi kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian, termasuk akan merusak masa depan.

"Kami menggandeng kelompok teater. Melalui seni ini saya kira pesan bahaya narkoba bisa mudah dicerna kalangan pelajar, maupun masyarakat umum lainnya," katanya.

Baca juga: Waspada, paket hemat sabu-sabu menyasar pelajar

Sosialisasi tersebut tidak cukup dalam kegiatan teater, menurut dia, kalangan orang tua memiliki peran penting untuk menjaga anaknya agar tidak terjeremus menyalahgunakan narkoba.

Bagi orang tua yang mengetahui anaknya ketergantungan narkoba, kata Tuteng, secepatnya memberitahukan kepada BNN untuk direhabilitasi agar tidak terus ketergantungan.

"Beri tahu kami kalau ada yang ketergantungan narkoba, jangan sampai nanti ditangkap, kami dari BNN akan merehabilitasinya gratis, didanai negara," katanya.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

BNN temukan dua orang positif narkoba dalam razia P4GN di Mataram

15 December 2024 16:47 Wib

Rumah terduga kurir narkoba di Lombok Tengah digeleda BNN

05 December 2024 11:49 Wib

Kenaikan IKR 2024 cerminan peningkatan layanan rehabilitasi

27 November 2024 5:01 Wib

MPR mendukung penguatan intelijen berantas peredaran narkoba di tanah air

26 November 2024 5:51 Wib

Mandalika jadi lokasi kelurahan bersih dari narkoba di Mataram

25 November 2024 16:59 Wib
Terpopuler

HUT ke-87 ANTARA, Biro NTB gelar tasyakuran bersama anak yatim-piatu

Kabar NTB - 13 December 2024 16:38 Wib

Kebijakan Trump pengaruhi pertumbuhan ekonomi Asia dan Pasifik

Internasional - 13 December 2024 5:08 Wib

Menghadapi tantangan ekonomi Indonesia di 2025: Saatnya bersiap dan beradaptasi, winter is coming

Ekonomi Bisnis - 15 December 2024 17:19 Wib

OJK mencatat piutang pinjaman "online" naik 29,23 persen yoy

Ekonomi Bisnis - 16 December 2024 19:00 Wib

PSIS tanpa kekuatan penuh hadapi PSS Sleman

Sepakbola - 17 December 2024 5:51 Wib