Mataram (ANTARA) - Anggota Polsek Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Aipda Hendry Novian memodifikasi kendaraan roda dua Bhabibkamtibmas
untuk dijadikan kendaraan serba guna, salah satunya sebagai mesin penyedot air untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Ide tersebut muncul saat saya melihat teman menyedot air dari sumur dengan mesin pendorong menggunakan sepeda motor. Saat itulah, saya terinspirasi untuk membuatnya menjadi mesin penyedot dalam membantu memadamkan api ketika turun ke lapangan, apalagi di Desa Sui Itik tempat saya berdinas, jika terjadi kebakaran lahan, mobil pemadam tidak bisa masuk ke dalam dengan kondisi jalan yang kecil," kata Hendry Novian di Sungai Kakap, Jumat.
Baca juga: Kapolda Kalbar: Penanganan Karhutla tanggung jawab bersama
Setelah jadi, ia pun beberapa kali melakukan uji coba, hal itu dilakukan untuk mengetahui efek sedotan dan semburan air dari mesin sepeda motornya.
"Ternyata normal, tidak ada hambatan, bahkan usai melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, motor tersebut saya pergunakan lagi untuk patroli," ujarnya.
Baca juga: Polda Kalbar siap berpartisipasi dalam pencegahan Karhutla
Ia menjelaskan, pemasangan kipas hisap itu tidaklah rumit dan cukup mudah dilakukan bongkar pasang meski sendirian.
Menurut dia, saat terjadi kebakaran hutan dan lahan di Jalan To'om Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Rabu (31/7), hasil karyanya berhasil digunakan melakukan pemadaman kebakaran tersebut.
Sekilas memang tidak tampak, kalau kendaraan dinas kepolisian yang dipakai oleh Aipda Hendry Novian bisa digunakan untuk memadamkan lahan yang terbakar.
"Sepeda motor itu tidak mengangkut mesin sedot yang lumayan berat, hanya saja di dalam boks bagian belakang selalu tersedia peralatan seperti selang air dan berbagai peralatan lainnya, sehingga dengan mudah dan praktis dimodifikasi ketika diperlukan untuk memadamkan lahan yang medannya cukup sulit dan tidak bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda empat milik pemadam kebakaran," katanya.
Pada saat kejadian, ia dengan cepat menstandarduakan sepeda motor itu, kemudian membuka penutup mesin dan memasang baut untuk meletakkan kipas penghisap air, sehingga tidak butuh waktu lama untuk pengerjaannya.
Sementara itu, Kapolsek Sungai Kakap Iptu Antonius Pardamean menambahkan motor dinas Bhabinkamtibmas Sui Itik ini sudah beberapa kali dilakukan uji coba dan hasilnya tidak ada masalah atau merusak mesin sepeda motor itu sendiri.
Tentunya, menurut dia, dengan perhitungan yang matang yang dibuat oleh Aipda Hendry Novian dapat menyedot dan mengeluarkan air yang cukup deras dan bisa diandalkan untuk memadamkan api di lahan yang terbakar.
Teknik ini, kata Anton, dapat dikembangkan oleh siapa pun terutama bagi petugas kepolisian dalam menjangkau lokasi yang terbakar yang sulit dilalui kendaraan roda empat.
"Temuan anggota Bhabibkamtibmas Polsek Kakap ini sangat membantu sekali apalagi pada saat rawan terjadi karhutla. Anggota kami tidak perlu bersusah payah untuk mengangkut mesin pemadam mini yang cukup berat apalagi di dalam hutan, sehingga lokasi yang tidak dapat dijangkau mobil dapat diantisipasi dengan sepeda motor yang sudah dimodifikasi tersebut," katanya.
"Ide tersebut muncul saat saya melihat teman menyedot air dari sumur dengan mesin pendorong menggunakan sepeda motor. Saat itulah, saya terinspirasi untuk membuatnya menjadi mesin penyedot dalam membantu memadamkan api ketika turun ke lapangan, apalagi di Desa Sui Itik tempat saya berdinas, jika terjadi kebakaran lahan, mobil pemadam tidak bisa masuk ke dalam dengan kondisi jalan yang kecil," kata Hendry Novian di Sungai Kakap, Jumat.
Baca juga: Kapolda Kalbar: Penanganan Karhutla tanggung jawab bersama
Setelah jadi, ia pun beberapa kali melakukan uji coba, hal itu dilakukan untuk mengetahui efek sedotan dan semburan air dari mesin sepeda motornya.
"Ternyata normal, tidak ada hambatan, bahkan usai melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, motor tersebut saya pergunakan lagi untuk patroli," ujarnya.
Baca juga: Polda Kalbar siap berpartisipasi dalam pencegahan Karhutla
Ia menjelaskan, pemasangan kipas hisap itu tidaklah rumit dan cukup mudah dilakukan bongkar pasang meski sendirian.
Menurut dia, saat terjadi kebakaran hutan dan lahan di Jalan To'om Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Rabu (31/7), hasil karyanya berhasil digunakan melakukan pemadaman kebakaran tersebut.
Sekilas memang tidak tampak, kalau kendaraan dinas kepolisian yang dipakai oleh Aipda Hendry Novian bisa digunakan untuk memadamkan lahan yang terbakar.
"Sepeda motor itu tidak mengangkut mesin sedot yang lumayan berat, hanya saja di dalam boks bagian belakang selalu tersedia peralatan seperti selang air dan berbagai peralatan lainnya, sehingga dengan mudah dan praktis dimodifikasi ketika diperlukan untuk memadamkan lahan yang medannya cukup sulit dan tidak bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda empat milik pemadam kebakaran," katanya.
Pada saat kejadian, ia dengan cepat menstandarduakan sepeda motor itu, kemudian membuka penutup mesin dan memasang baut untuk meletakkan kipas penghisap air, sehingga tidak butuh waktu lama untuk pengerjaannya.
Sementara itu, Kapolsek Sungai Kakap Iptu Antonius Pardamean menambahkan motor dinas Bhabinkamtibmas Sui Itik ini sudah beberapa kali dilakukan uji coba dan hasilnya tidak ada masalah atau merusak mesin sepeda motor itu sendiri.
Tentunya, menurut dia, dengan perhitungan yang matang yang dibuat oleh Aipda Hendry Novian dapat menyedot dan mengeluarkan air yang cukup deras dan bisa diandalkan untuk memadamkan api di lahan yang terbakar.
Teknik ini, kata Anton, dapat dikembangkan oleh siapa pun terutama bagi petugas kepolisian dalam menjangkau lokasi yang terbakar yang sulit dilalui kendaraan roda empat.
"Temuan anggota Bhabibkamtibmas Polsek Kakap ini sangat membantu sekali apalagi pada saat rawan terjadi karhutla. Anggota kami tidak perlu bersusah payah untuk mengangkut mesin pemadam mini yang cukup berat apalagi di dalam hutan, sehingga lokasi yang tidak dapat dijangkau mobil dapat diantisipasi dengan sepeda motor yang sudah dimodifikasi tersebut," katanya.