Komunitas pecinta sejarah meneliti meriam peninggalan Jepang

Sabtu, 3 Agustus 2019 12:14 WIB

Mataram (ANTARA) - Komunitas Pecinta Sejarah Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang meneliti temuan terbaru landasan meriam di duga peninggalan zaman Jepang masa perang dunia II.

Sejarawan sekaligus anggota tim peneliti Komunitas Pecinta Sejarah, Kemas Ari Panji, Sabtu (3/8), mengatakan temuan landasan meriam di Kelurahan Lebung Gajah, Kecamatan Sako, Kota Palembang tersebut telah diobservasi untuk penelitian awal.

"Hasil sementara kami menemukan delapan titik landasan meriam dan satu ruang bunker, tidak menutup kemungkinan masih ada temuan lainnya," ujar Kemas Ari Panji.

Menurut dia, landasan sisa zaman Jepang tersebut ditemukan pada pertengahan Juli 2019 yang terbagi menjadi tiga zonasj, yakni empat titik landasan meriam di Yayasan Caverius, empat titik di RT 23 dan satu ruang bunjer di Jalan Betawi Raya.

Bunker yang ditemukan saat ini menjadi tempat tinggal penduduk karena dulu kondisinya tidak terawat, diperkirakan bunker tersebut merupakan instalasi pertahanan Jepang pada masa perang dunia ke II.

Baca juga: Alasan Palembang identik dengan warna merah

Di Kota Palembang, kata dia, banyak ditemui bunker Jepang karena pada masa perang dunia II Kota Palembang dikenal menghasilkan minyak yang menyokong kekuatan Jepang dalam menggempur musuh.

"Penelitian ini merupakan kerjasama komunitas kami dengan lurah Lebong Gajah yang ingin mengembangkan hasil temuan dan menggali kemungkinan potensi wisata," jelas Kemas Ari Panji.

Lurah Lebung Gajah, Chodijah, mengatakan hasil penelitian awal akan disosialisasikan kepada masyarakat agar ikut menjaga penemuan tersebut karena sebagian landasan meriam dimanfaatkan warga setempat dijadikan kolam ikan.

"Kami ingin penemuan landasan meriam dan bunker ini menjadi awal pengembangan potensi menjadi kelurahan berbasis wisata sejarah, oleh karenanya kami mintakan Komunitas Pecinta Sejarah menelitinya," ujar Chodijah.

Rencananya temuan delapan landasan meriam dan satu bunker tersebut akan di registrasi ke Kementerian untuk benda cagar budaya dengan analisis pengembangannya jika observasi sudah selesai.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Klub Korsel Red Sparks sukses hibur pecinta bola voli di Indonesia Arena

21 April 2024 6:11 Wib

Tiga paslon capres/cawapres tampil ala pecinta alam hingga formal di debat keempat

21 January 2024 20:09 Wib

Gelar mimbar bebas, Pecinta alam Lombok Timur minta APK di pohon ditertibkan

21 January 2024 20:00 Wib

Grup Otomotif 1990 sukses menggelar kegiatan "Nostalgia Jalur Da90's"

27 November 2023 7:15 Wib

Organisasi Pecinta Alam berkaloborasi selamatkan Bawakaraeng

16 August 2023 19:24 Wib
Terpopuler

Polda NTB tetapkan direktur GNE Samsul Hadi tersangka kasus penyediaan air bersih

Hukum Kriminal - 01 May 2024 6:53 Wib

Pedrosa sabet podium Sprint di Jerez usai Quartararo

Olahraga - 28 April 2024 6:19 Wib

Tiket tur konser Sheila On 7 lima kota habis

Budaya & Pariwisata - 01 May 2024 19:45 Wib

Kejaksaan: Penanganan korupsi Bank NTB Syariah masih tahap pengumpulan data

Kabar NTB - 30 April 2024 16:39 Wib

Menpora Dito puji semangat pantang menyerah Garuda Muda berhadapan Irak

Sepakbola - 2 jam lalu