Mataram (ANTARA) - Petenis Australia Ashleigh Barty kehilangan kesempatan merebut kembali posisi nomor satu dunianya setelah di luar dugaan dikalahkan dua set langsung oleh petenis Rusia Svetlana Kuznetsova pada semifinal Cincinnati Masters pada Sabtu (Minggu WIB).
Barty yang menempati unggulan teratas sebelumnya akan dapat menggeser Naomi Osaka yang cedera sebagai petenis nomor satu dunia jika dia dapat memenangi pertandingan tersebut.
Tapi kenyataannya Barty kesulitan menemukan ritme permainan servisnya saat dia akhirnya menelan kekalahan 2-6, 4-6 dengan sempat kehilangan delapan gim beruntun dari lawannya yang asal Rusia itu.
Kuznetsova yang menempati peringkat 153 itu selanjutnya akan menghadapi petenis Amerika Serikat Madison Keys untuk memperebutkan gelar juara pada final yang akan digelar Minggu waktu setempat.
Key yang menempati unggulan ke-16 mengalahkan petenis senegaranya Sofia Kenin 7-5, 6-4 pada pertandingan semifinal mereka.
Petenis berusia 34 tahun Kuznetsova yang memenangi US Open 2004 dan French Open 2009 telah berjuang dengan cedera selama kariernya, tapi sekarang pada turnamen ini dia secara beruntun berhasil mengalahkan unggulan kedelapan Sloane Stephens, unggulan ketiga asal Ceko Karolina Pliskova, dan terakhir Barty.
Baca juga: David Goffin maju ke final Cincinnati Masters
“Luar biasa bisa kembai bermain di lapangan utama,” kata Kuznetsova seperti dilaporkan Reuters.
Dia memasuki turnamen di Cincinnati itu sebagai petenis yang mendapatkan wild card setelah memenangi dua pertandingan di Toronto. Masalah visa AS membuat dia tidak bisa mempertahankan gelar Washington DC.
Sementara itu, Madison Key mencatat 41 winner, mencetak 14 ace, dan memenangi 80 persen servis pertamanya untuk mencapai final pertamanya di lapangan keras dalam dua tahun terakhir.
Finalis US Open 2017 itu sempat meraih keunggulan 5-2 pada set pertama sebelum Kenin bisa lolos dari satu set poin dan memenangi tiga gim beruntun untuk menyamakan kedudukan 5-5. Key kemudian memenangi set pertama itu dengan merebut dua gim berikutnya.
Pada set kedua, Key dua kali kehilangan angka dari servisnya, tapi kemudian bangkit untuk memenangi tiga gim terakhir untuk merebut kemenangan pertandingan tersebut.
Barty yang menempati unggulan teratas sebelumnya akan dapat menggeser Naomi Osaka yang cedera sebagai petenis nomor satu dunia jika dia dapat memenangi pertandingan tersebut.
Tapi kenyataannya Barty kesulitan menemukan ritme permainan servisnya saat dia akhirnya menelan kekalahan 2-6, 4-6 dengan sempat kehilangan delapan gim beruntun dari lawannya yang asal Rusia itu.
Kuznetsova yang menempati peringkat 153 itu selanjutnya akan menghadapi petenis Amerika Serikat Madison Keys untuk memperebutkan gelar juara pada final yang akan digelar Minggu waktu setempat.
Key yang menempati unggulan ke-16 mengalahkan petenis senegaranya Sofia Kenin 7-5, 6-4 pada pertandingan semifinal mereka.
Petenis berusia 34 tahun Kuznetsova yang memenangi US Open 2004 dan French Open 2009 telah berjuang dengan cedera selama kariernya, tapi sekarang pada turnamen ini dia secara beruntun berhasil mengalahkan unggulan kedelapan Sloane Stephens, unggulan ketiga asal Ceko Karolina Pliskova, dan terakhir Barty.
Baca juga: David Goffin maju ke final Cincinnati Masters
“Luar biasa bisa kembai bermain di lapangan utama,” kata Kuznetsova seperti dilaporkan Reuters.
Dia memasuki turnamen di Cincinnati itu sebagai petenis yang mendapatkan wild card setelah memenangi dua pertandingan di Toronto. Masalah visa AS membuat dia tidak bisa mempertahankan gelar Washington DC.
Sementara itu, Madison Key mencatat 41 winner, mencetak 14 ace, dan memenangi 80 persen servis pertamanya untuk mencapai final pertamanya di lapangan keras dalam dua tahun terakhir.
Finalis US Open 2017 itu sempat meraih keunggulan 5-2 pada set pertama sebelum Kenin bisa lolos dari satu set poin dan memenangi tiga gim beruntun untuk menyamakan kedudukan 5-5. Key kemudian memenangi set pertama itu dengan merebut dua gim berikutnya.
Pada set kedua, Key dua kali kehilangan angka dari servisnya, tapi kemudian bangkit untuk memenangi tiga gim terakhir untuk merebut kemenangan pertandingan tersebut.