Mataram (ANTARA) - Oleh Azmi Syahputra
Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha)

Melalui momentum 74 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia maka semua komponen bangsa harus menempatkan kembali kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan apapun.

Harus ada satu jiwa, sebagaimana dalam jiwa proklamasi dan termuat dalam pesan lirik lagu Indonesia, yang diletakkan lebih dulu dibangun adalah bangunlah jiwanya
Inilah yang penting agar ada satu pandangan dan tujuan cita yang sama .

Jangan biarkan pondasi jiwa nasional terkikis apalagi sampai berkarat ini bahaya, akan merusak persatuan dan merobohkan kekuatan bangsa jika dikaitkan dengan kondisi dan pengaruh era global bagi sebahagian anak muda kekinian, dilain sisi  karena yang menjadi kendala  saat ini, sebagaimana pesan Bung Karno ."musuh kita  saat ini adalah bangsa sendiri", yaitu  atas nama pemegang kekuasaan , pemegang ekonomi yang tidak amanah,  bahkan nyata melenceng dari tujuan Indonesia dimerdekakan .

Selain itu pula yang terpenting di era kompetitif ini untuk dapat menggelorakan Indonesia maju, unggul SDM yang jadi mesin pemantik sekaligus pemicu kekuatan rakyat untuk berubah cepat  adalah pemimpin dan pemegang kekuasaan harus jadi contoh, keteladanan yang terus menerus ,kaya dengan karya, berbuat maksimal demi kesejahteraan rakyat dan wujudkan keadilan sosial.

Di lain sisi, persaingan global yang saling bertergantungan bagi negara negara menempatkan lagi lagi esensi pesan Bung Karno jauh jauh hari dengan politik bebas aktif, politik bebas yang dinamik mendekati semua negara dengan tujuan memajukan tercapainya perdamaian dunia sesuai kepentingan nasional dan pancasila dan dengan trisaktinya ,ini jadi kunci dan harus diterapkan oleh pemimpin dan semua komponen bangsa.

Tidak usah cari formulasi lain apapun cukup terapkan pesan pendiri dan ambil semangat nasionalisme pendahulu bangsa ini yang  harus dimunculkan kembali,kalau terlambat dilaksanakan yang ada bangsa ini akan terus kompromis politik, kompromis mental dan kompromis financial ekonomis inilah yang berakibat penyelewengan tujuan bangsa, akan menghancurkan bangsa Indonesia karenanya segera laksanakan dan letakkan kembali UUD 1945 pada tempatnya sebagaimana mestinya, inilah kuncinya untuk Indonesia maju, dan bernyali besar serta dapat jadi negara yang  mandiri, berdiri di kaki sendiri, terus bergerak, berkemauan laksana baja karena makna merdeka itu adalah bebas, tidak tergantung dan dikendalikan bangsa atau lembaga lain termasuk harus bebasnya utang negeri ini.

Itulah makna Merdeka.!! Dan atas berkat Rahmad Allah dan semangat Kita pasti menang!!
 

Pewarta : Azmi Syahputra
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024