Mataram (ANTARA) - Petugas kepolisian mengevakuasi jenazah Ruwian (60), warga Desa Wakan, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang ditemukan tanpa busana di sebuah kamar hotel melati di wilayah Cakranegara, Kota Mataram.
"Jenazahnya langsung kami evakuasi ke rumah Sakit Bhayangkara untuk kepentingan pemeriksaan medis," kata Wakapolsek Cakranegara Iptu Made Karta yang dikonfirmasi wartawan di Mataram, Rabu.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Made Karta menyampaikan bahwa pihak rumah sakit belum menemukan tanda-tanda kekerasan.
"Untuk sementara, belum ada tanda-tanda kekerasan ditemukan. Jadi penyebab kematian korban masih didalami," ujarnya.
Sementara dari keterangan saudara korban, H Abdul Wahid mengungkapkan, sehari sebelum meninggal korban sempat menghadiri rapat di kantor UPTD. Pada waktu magrib selesai rapat, korban dikatakan sempat menghubunginya.
"Saya bilang ada tamu datang, lalu korban bilang lagi di luar," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa korban tidak memiliki riwayat penyakit, karenanya, dia pun kaget begitu mendengar kabar korban meninggal dunia.
"Tadi pagi ada telpon mendadak, kalau korban meninggal. Padahal korban tidak punya riwayat penyakit," ucapnya.
Belakangan diketahui bahwa korban merupakan salah seorang kepala sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tanpa busana di dalam kamar mandi hotel, sekitar pukul 06.00 Wita.
Korban pertama kali ditemukan seorang penjaga hotel I Made Bagus Alit Mahendra. Menurut kesaksiannya, korban menginap di hotel sejak Selasa pukul 20.30 wita dan langsung masuk ke kamar nomor 19.
Saat itu, korban menitip pesan kepada saksi untuk dibangunkan pukul 24.00 Wita.
"Karena ada pesan dari korban, saya bangunkan korban tapi tidak ada respon," kata Alit di Polsek Cakranegara.
Alit pun balik lagi ke lobi dan beristrahat. Kemudian pada pukul 06.00 Wita dia kembali menggedor pintu kamar namun tidak juga mendapat respon dari korban.
Karena curiga, dia berinisiatif membuka kamar korban yang tidak dikunci dan melakukan pengecekan.
"Korban ditemukan meninggal di dalam kamar mandi tanpa busana dan posisi tergeletak," ujarnya.
"Jenazahnya langsung kami evakuasi ke rumah Sakit Bhayangkara untuk kepentingan pemeriksaan medis," kata Wakapolsek Cakranegara Iptu Made Karta yang dikonfirmasi wartawan di Mataram, Rabu.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Made Karta menyampaikan bahwa pihak rumah sakit belum menemukan tanda-tanda kekerasan.
"Untuk sementara, belum ada tanda-tanda kekerasan ditemukan. Jadi penyebab kematian korban masih didalami," ujarnya.
Sementara dari keterangan saudara korban, H Abdul Wahid mengungkapkan, sehari sebelum meninggal korban sempat menghadiri rapat di kantor UPTD. Pada waktu magrib selesai rapat, korban dikatakan sempat menghubunginya.
"Saya bilang ada tamu datang, lalu korban bilang lagi di luar," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa korban tidak memiliki riwayat penyakit, karenanya, dia pun kaget begitu mendengar kabar korban meninggal dunia.
"Tadi pagi ada telpon mendadak, kalau korban meninggal. Padahal korban tidak punya riwayat penyakit," ucapnya.
Belakangan diketahui bahwa korban merupakan salah seorang kepala sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tanpa busana di dalam kamar mandi hotel, sekitar pukul 06.00 Wita.
Korban pertama kali ditemukan seorang penjaga hotel I Made Bagus Alit Mahendra. Menurut kesaksiannya, korban menginap di hotel sejak Selasa pukul 20.30 wita dan langsung masuk ke kamar nomor 19.
Saat itu, korban menitip pesan kepada saksi untuk dibangunkan pukul 24.00 Wita.
"Karena ada pesan dari korban, saya bangunkan korban tapi tidak ada respon," kata Alit di Polsek Cakranegara.
Alit pun balik lagi ke lobi dan beristrahat. Kemudian pada pukul 06.00 Wita dia kembali menggedor pintu kamar namun tidak juga mendapat respon dari korban.
Karena curiga, dia berinisiatif membuka kamar korban yang tidak dikunci dan melakukan pengecekan.
"Korban ditemukan meninggal di dalam kamar mandi tanpa busana dan posisi tergeletak," ujarnya.