Prajurit TNI jadi korban KKB di Yahukimo hoaks

id Kristomei Sianturi,KKB,pendulang emas

Prajurit TNI jadi korban KKB di Yahukimo hoaks

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi saat berada di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025) (ANTARA/Walda Marison)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi mengatakan informasi mengenai prajurit TNI yang menjadi korban gugur akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua, merupakan informasi hoaks.

Kristomei dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis, menekankan bahwa tidak ada prajurit TNI yang gugur dalam serangan tersebut, setidaknya hingga berita ini disiarkan. Ia menilai, informasi yang menyebut adanya prajurit gugur ialah propaganda semata.

“Propaganda yang disebarkan oleh Organisasi Papua Merdeka (KKB) dan simpatisannya bahwa korban adalah prajurit TNI merupakan bentuk manipulasi informasi untuk mencari pembenaran atas tindakan brutal mereka,” kata Kapuspen.

Propaganda yang demikian, lanjut dia, telah pernah dilakukan KKB. Belum lama ini, KKB melangsungkan aksi kekerasan terhadap guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Yahukimo, dengan dalih prajurit TNI.

“Padahal, jelas-jelas yang dibunuh dan dianiaya adalah warga sipil yang mengabdikan dirinya sebagai tenaga kesehatan dan guru di pedalaman Papua,” imbuh Kristomei.

Lebih lanjut dia membenarkan bahwa telah terjadi penyerangan KKB terhadap warga sipil yang berprofesi sebagai pendulang emas. Sejumlah warga sipil menjadi korban, tetapi jumlah pastinya masih terus didalami karena keterbatasan akses komunikasi.

Baca juga: Panglima TNI kirim 1.090 prajurit jalankan misi perdamaian

Kapuspen TNI menilai aksi KKB yang dilakukan pada Selasa (8/4) itu merupakan pelanggaran berat hak asasi manusia yang tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun, kebiadaban, dan kejahatan kemanusiaan. TNI mengecam keras aksi tersebut.

“OPM telah nyata-nyata melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap masyarakat sipil tak bersalah,” ucapnya.

Baca juga: Pandangan Presiden Prabowo mengenai riuh demonstrasi dan disahkannya UU TNI

Dia mengatakan TNI terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mengejar dan mencari pelaku aksi, serta memastikan keamanan masyarakat di wilayah tersebut.

“TNI akan tetap hadir bersama rakyat dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional, serta tidak akan mentolerir setiap aksi kekerasan terhadap warga sipil,” demikian Kapuspen.