Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, terus memantau kesehatan jamaah haji yang baru pulang dari Tanah Suci Mekkah selama enam bulan ke depan, guna mengantisipasi berbagai virus bawaan berbahaya.
"Pemantauan selama enam bulan kita tetapkan sesuai dengan masa inkubasi apabila ada virus-virus bawaan jamaah dari negara di Timur Tengah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya menyikapi telah tibanya sebanyak 453 haji Kota Mataram kelompok terbang (kloter) tiga Debarkasi Lombok, pada tanggal 20 Agustus 2019, yang merupakan kloter utuh jamaah Kota Mataram.
Ia mengatakan, pemeriksaan dan pemantauan kesehatan haji setelah pulang itu bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus-virus bawaan yang berbahaya setelah jamaah berintekasi dengan jamaah lainnya dari berbagai negara di Tanah Suci.
Karenanya, kata Usman, apabila ada jamaah hanya mengidap penyakit batuk, flu, sesak napas dan demam sebaiknya segera datang ke pusat layanan kesehatan terdekat untuk bisa dilakukan tindakan.
"Jika ada kelainan, kami akan merujuk jamaah ke rumah sakit," katanya.
Selama ini, lanjut Usman, dalam beberapa tahun terakhir belum pernah ada kasus berbahaya yang ditemukan dalam jangka waktu enam bulan pemantauan kesehatan jamaah haji setelah pulang.
"Alhamdulillah dan semoga tidak akan pernah ada virus-virus berbahaya yang dibawa oleh jamaah," katanya.
Lebih jauh Kadis Dinkes, mengatakan, untuk mengantisipasi agar jamaah haji asal Kota Mataram memiliki daya tahan tubuh maksimal, sebelum keberangkatan jamaah telah mendapatkan vaksin meningitis dan vaksin influenza.
"Selain itu, jamaah juga dibekali dengan masker dan pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama berada di Tanah Suci. Semua pelayanan kesehatan itu diberikan gratis oleh pemerintah kota," katanya menambahkan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Burhanul Islam mengatakan, saat ini jamaah haji kloter 7 sedang bersiap menghadapi kepulangan yang dijadwalkan pada Minggu (25/8).
Burhanul mengatakan, sebanyak 140 orang haji Mataram yang tergabung dalam kloter 7 bersama jamaah haji asal Kabupaten Lombok Tengah, dijadwalkan tiba di Mataram pada tanggal 25 Agustus dengan estimasi tiba pukul 19.20 WITA, menggunakan pesawat GA 5206.
Terakhir 167 orang haji Mataram tergabung dalam kloter 9 bersama jamaah dari Lombok Barat dan Lombok Utara, dijadwalkan tiba di Mataram pada tanggal 28 Agustus, dengan estimasi tiba pukul 03.10 WITA, menggunakan pesawat GA 5208. *
"Pemantauan selama enam bulan kita tetapkan sesuai dengan masa inkubasi apabila ada virus-virus bawaan jamaah dari negara di Timur Tengah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya menyikapi telah tibanya sebanyak 453 haji Kota Mataram kelompok terbang (kloter) tiga Debarkasi Lombok, pada tanggal 20 Agustus 2019, yang merupakan kloter utuh jamaah Kota Mataram.
Ia mengatakan, pemeriksaan dan pemantauan kesehatan haji setelah pulang itu bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus-virus bawaan yang berbahaya setelah jamaah berintekasi dengan jamaah lainnya dari berbagai negara di Tanah Suci.
Karenanya, kata Usman, apabila ada jamaah hanya mengidap penyakit batuk, flu, sesak napas dan demam sebaiknya segera datang ke pusat layanan kesehatan terdekat untuk bisa dilakukan tindakan.
"Jika ada kelainan, kami akan merujuk jamaah ke rumah sakit," katanya.
Selama ini, lanjut Usman, dalam beberapa tahun terakhir belum pernah ada kasus berbahaya yang ditemukan dalam jangka waktu enam bulan pemantauan kesehatan jamaah haji setelah pulang.
"Alhamdulillah dan semoga tidak akan pernah ada virus-virus berbahaya yang dibawa oleh jamaah," katanya.
Lebih jauh Kadis Dinkes, mengatakan, untuk mengantisipasi agar jamaah haji asal Kota Mataram memiliki daya tahan tubuh maksimal, sebelum keberangkatan jamaah telah mendapatkan vaksin meningitis dan vaksin influenza.
"Selain itu, jamaah juga dibekali dengan masker dan pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama berada di Tanah Suci. Semua pelayanan kesehatan itu diberikan gratis oleh pemerintah kota," katanya menambahkan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Burhanul Islam mengatakan, saat ini jamaah haji kloter 7 sedang bersiap menghadapi kepulangan yang dijadwalkan pada Minggu (25/8).
Burhanul mengatakan, sebanyak 140 orang haji Mataram yang tergabung dalam kloter 7 bersama jamaah haji asal Kabupaten Lombok Tengah, dijadwalkan tiba di Mataram pada tanggal 25 Agustus dengan estimasi tiba pukul 19.20 WITA, menggunakan pesawat GA 5206.
Terakhir 167 orang haji Mataram tergabung dalam kloter 9 bersama jamaah dari Lombok Barat dan Lombok Utara, dijadwalkan tiba di Mataram pada tanggal 28 Agustus, dengan estimasi tiba pukul 03.10 WITA, menggunakan pesawat GA 5208. *