Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Papua Barat merillis data kerusakan gedung, kendaraan serta sarana dan prasaran lain akibat kerusuhan yang terjadi di Manokwari pada Senin (19/8).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Polda Papua Barat, AKBP Mathias Krey, Senin mengutarakan, kerusakan parah akibat aksi tersebut tak hanya terjadi fasilitas milik pemerintah. Tempat usaha dan kendaraan pribadi pun turut dirusak oleh massa anarkis.
Hasil Inventarisir yang dilakukan Direktorat Kriminal Umum, sebut Mathias kerusakan parah terjadi pada gedung permanen kantor Sekretariat serta gedung rapat DRPD Provinsi Papua Barat yang rusak akibat pembakaran
Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat, Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil provinsi Papua Barat, Kantor BPBD Manokwari, Gedung Dinas Perekonomian dan Perdagangan Manokwari, Kantor Dinas Lingkungan Hidup Manokwari, Kantor Satpol PP Manokwari.
"Itu semua rusak karena terbakar pada kerusuhan massa yang terjadi di Jl.Siliwangi Manokwari," sebut Krey.
Kerusakan juga terjadi pada kantor PT Pelni berupa kaca pecah, kantor PT Pos Indonesia, Kantor Ombudsman Papua Barat, Kantor Bea Cukai, Bengkel dan kantor PT Pelindo, serta kantor PT PLN (Persero).
"Kantor Grapari di Jl.Meredeka Manokwari dan Plaza Telkom juga terima dampak dari aksi itu. Kaca-kaca kantor pecah akibat lembaran batu, begitu pula kantor KPUD dan Gedung Perpustakaan Manokwari," sebut Kabid Humas juga.
Sedangkan untuk fasilitas milik swasta tercatat lebih dari 20 gedung dan bangunan. Kerusakan berupa kaca pecah pada pintu jendela hingga kerusakan pada pagar.
"ATM yang rusak dan terbakar antara lain ATM BRI dan Mandiri dan BNI di kantor gubernur lama. ATM Bank Mandiri di Klinik Felencia hanya dirusak begitu pula ATM Bank Panin dan BNI di Borarsi serta ATM Mandiri di swalayan Orchid dan Toko Teguh," sebutnya.
Kendaraan yang rusak hingga terbakar pada kerusuhan yang sempat membuat Manokwari lumpuh itu sebanyak 36 unit. Sebagian besar merupakan kendaraan roda empat.
"Ini milik pemerintah maupun pribadi, termasuk mobil di Sorum Daihatsu di Jl. Jenderal Sudirman Manokwari.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Polda Papua Barat, AKBP Mathias Krey, Senin mengutarakan, kerusakan parah akibat aksi tersebut tak hanya terjadi fasilitas milik pemerintah. Tempat usaha dan kendaraan pribadi pun turut dirusak oleh massa anarkis.
Hasil Inventarisir yang dilakukan Direktorat Kriminal Umum, sebut Mathias kerusakan parah terjadi pada gedung permanen kantor Sekretariat serta gedung rapat DRPD Provinsi Papua Barat yang rusak akibat pembakaran
Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat, Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil provinsi Papua Barat, Kantor BPBD Manokwari, Gedung Dinas Perekonomian dan Perdagangan Manokwari, Kantor Dinas Lingkungan Hidup Manokwari, Kantor Satpol PP Manokwari.
"Itu semua rusak karena terbakar pada kerusuhan massa yang terjadi di Jl.Siliwangi Manokwari," sebut Krey.
Kerusakan juga terjadi pada kantor PT Pelni berupa kaca pecah, kantor PT Pos Indonesia, Kantor Ombudsman Papua Barat, Kantor Bea Cukai, Bengkel dan kantor PT Pelindo, serta kantor PT PLN (Persero).
"Kantor Grapari di Jl.Meredeka Manokwari dan Plaza Telkom juga terima dampak dari aksi itu. Kaca-kaca kantor pecah akibat lembaran batu, begitu pula kantor KPUD dan Gedung Perpustakaan Manokwari," sebut Kabid Humas juga.
Sedangkan untuk fasilitas milik swasta tercatat lebih dari 20 gedung dan bangunan. Kerusakan berupa kaca pecah pada pintu jendela hingga kerusakan pada pagar.
"ATM yang rusak dan terbakar antara lain ATM BRI dan Mandiri dan BNI di kantor gubernur lama. ATM Bank Mandiri di Klinik Felencia hanya dirusak begitu pula ATM Bank Panin dan BNI di Borarsi serta ATM Mandiri di swalayan Orchid dan Toko Teguh," sebutnya.
Kendaraan yang rusak hingga terbakar pada kerusuhan yang sempat membuat Manokwari lumpuh itu sebanyak 36 unit. Sebagian besar merupakan kendaraan roda empat.
"Ini milik pemerintah maupun pribadi, termasuk mobil di Sorum Daihatsu di Jl. Jenderal Sudirman Manokwari.