Ambon (ANTARA) - Menteri Perhubungan, Budi karya Sumadi melaporkan sejumlah gedung kampus Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon yang rusak terdampak gempa bermagnitudo 6,5 pada Kamis (26/9) kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
"Kondisi gedung yang rusak terdampak gempa sudah saya sampaikan secara langsung kepada Menteri PUPR melalui sambungan telepon seluler," kata Menhub, usai meninjau gedung Rektorat Unpatti, di Ambon, Jumat.
Dia mengaku, sedang melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di Indonesia Timur, khususnya Makassar, Manokwari, Jayapura, untuk meninjau kesiapan sarana dan prasarana perhubungan.
Tetapi dirinya dihubungi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan meminta untuk berkunjung ke Ambon guna melihat kerusakan sejumlah fasilitas akibat gempa yang mengguncang Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat tersebut.
"Bahkan tadi Rektor Unpatti M.J Sapteno juga sudah bicara langsung dengan Menteri PUPR untuk melaporkan kerusakan gedung perguruan tinggi ini," katanya.
Menteri mengakui berdasarkan pengamatannya kerusakan sejumlah gedung di perguruan tinggi terkemuka di Maluku itu tidak terlalu signifikan dan struktur bangunannya masih bagus.
Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi (ketiga kiri) menyerahkan bantuan peduli Maluku sebesar Rp200 juta kepada Gubernur Maluku, Murad Ismail (kedua kanan), di Ambon, Jumat (27/9). (FOTO: ANTARA /Jimmy Ayal)
Namun, pengamatan sesaatnya itu tidak bisa dijadikan pegangan atau acuan untuk pengambilan keputusan, tetapi akan diteliti dan dikaji ulang oleh tim Kementerian PUPR yang dikirim ke Ambon.
"Tim Kementerian PUPR sudah berangkat menuju Ambon dan Sabtu (28/9) sudah mulai bekerja untuk mengkaji kondisi dan konstruksi gedung kampus Unpatti yang mengalami kerusakan akibat gempa," katanya.
Hasil kajian tim tersebut akan menentukan layak tidaknya gedung tersebut digunakan. Jika masih layak maka bisa langsung digunakan bersamaan dengan renovasi bagian-bagian yang rusak, tetapi jika tidak maka akan dibongkar dan dibangun yang baru.
"Harapan kami gedung rektorat maupun gedung lain di kampus Unpatti ini masih layak dan dapat segera dimanfaatkan untuk aktivitas perkuliahan," katanya.
Sedangkan Rektor Unpatti, M.J. Saptenno mengatakan, kerusakan tidak hanya terjadi pada gedung Rektorat, tetapi juga pada gedung Fakultas Kedokteran dan Kehutanan dengan kondisi lebih parah.
Menyangkut proses perkuliahan di dua gedung fakultas tersebut, pihaknya akan membicarakan dengan para dekan masing-masing fakultas apakah kedua gedung tersebut bisa dimanfaatkan atau tidak.
"Kondisi gedung yang rusak terdampak gempa sudah saya sampaikan secara langsung kepada Menteri PUPR melalui sambungan telepon seluler," kata Menhub, usai meninjau gedung Rektorat Unpatti, di Ambon, Jumat.
Dia mengaku, sedang melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di Indonesia Timur, khususnya Makassar, Manokwari, Jayapura, untuk meninjau kesiapan sarana dan prasarana perhubungan.
Tetapi dirinya dihubungi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan meminta untuk berkunjung ke Ambon guna melihat kerusakan sejumlah fasilitas akibat gempa yang mengguncang Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat tersebut.
"Bahkan tadi Rektor Unpatti M.J Sapteno juga sudah bicara langsung dengan Menteri PUPR untuk melaporkan kerusakan gedung perguruan tinggi ini," katanya.
Menteri mengakui berdasarkan pengamatannya kerusakan sejumlah gedung di perguruan tinggi terkemuka di Maluku itu tidak terlalu signifikan dan struktur bangunannya masih bagus.
"Tim Kementerian PUPR sudah berangkat menuju Ambon dan Sabtu (28/9) sudah mulai bekerja untuk mengkaji kondisi dan konstruksi gedung kampus Unpatti yang mengalami kerusakan akibat gempa," katanya.
Hasil kajian tim tersebut akan menentukan layak tidaknya gedung tersebut digunakan. Jika masih layak maka bisa langsung digunakan bersamaan dengan renovasi bagian-bagian yang rusak, tetapi jika tidak maka akan dibongkar dan dibangun yang baru.
"Harapan kami gedung rektorat maupun gedung lain di kampus Unpatti ini masih layak dan dapat segera dimanfaatkan untuk aktivitas perkuliahan," katanya.
Sedangkan Rektor Unpatti, M.J. Saptenno mengatakan, kerusakan tidak hanya terjadi pada gedung Rektorat, tetapi juga pada gedung Fakultas Kedokteran dan Kehutanan dengan kondisi lebih parah.
Menyangkut proses perkuliahan di dua gedung fakultas tersebut, pihaknya akan membicarakan dengan para dekan masing-masing fakultas apakah kedua gedung tersebut bisa dimanfaatkan atau tidak.