Timika (ANTARA) - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigjen Polisi Jacobus Marjuki menyatakan situasi keamanan di hampir seluruh ibukota kabupaten di Provinsi Papua kini terjamin.
"Kota-kota semua di Papua tidak ada masalah, semua terjamin keamanannya," kata Brigjen Jacobus di Timika, Senin.
Berbeda halnya dengan beberapa daerah di pedalaman Papua seperti Lanny Jaya, Nduga dan Ugimba (Kabupaten Intan Jaya), katanya, kondisi keamanannya perlu diwaspadai lantaran masih bercokolnya kelompok separatis bersenjata.
Wakapolda menyambut baik usulan Bupati Puncak Willem Wandik agar aparat TNI dan Polri membuka keran komunikasi dengan KKSB yang selama ini sering melakukan teror penembakan di Kabupaten Puncak, terutama di Kota Ilaga dan sekitarnya.
"Tidak ada masalah, kita kedepankan langkah persuasif. Tidak bisa sepenuhnya kita represif terus, tapi membangun komunikasi dengan semua pihak itu penting. Langkah represif dalam rangka penegakan hukum itu jalan terakhir yang kita tempuh. Melalui pendekatan persuasif dan preventif itu diharapkan ke depan tidak lagi timbul masalah-masalah," ujarnya.
Wakapolda menegaskan jajarannya akan terus memburu siapapun pelaku kerusuhan Wamena pada Senin (23/9) lalu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
"Siapapun pelaku kerusuhan akan dikejar. Semua masyarakat mendukung kita. Berilah kesempatan kepada kepolisian untuk memproses perusuh-perusuh itu, jangan sampai nila setitik lalu merusak susu sebelanga. Bagi yang merasa tidak bersalah, silakan menempuh jalur hukum," katanya.
Wakapolda juga memastikan para pelaku kerusuhan Jayapura beberapa waktu lalu bakal dibawa ke Kalimantan Timur untuk menjalani persidangan di daerah itu.
Pemindahan lokasi persidangan Buctar Tabuni dan rekan-rekannya itu ke Kalimantan Timur semata-mata demi menjaga keamanan di wilayah Jayapura dan sekitarnya agar terhindar dari kerusuhan massal sebagaimana terjadi pada 29 Agustus lalu.
"Kota-kota semua di Papua tidak ada masalah, semua terjamin keamanannya," kata Brigjen Jacobus di Timika, Senin.
Berbeda halnya dengan beberapa daerah di pedalaman Papua seperti Lanny Jaya, Nduga dan Ugimba (Kabupaten Intan Jaya), katanya, kondisi keamanannya perlu diwaspadai lantaran masih bercokolnya kelompok separatis bersenjata.
Wakapolda menyambut baik usulan Bupati Puncak Willem Wandik agar aparat TNI dan Polri membuka keran komunikasi dengan KKSB yang selama ini sering melakukan teror penembakan di Kabupaten Puncak, terutama di Kota Ilaga dan sekitarnya.
"Tidak ada masalah, kita kedepankan langkah persuasif. Tidak bisa sepenuhnya kita represif terus, tapi membangun komunikasi dengan semua pihak itu penting. Langkah represif dalam rangka penegakan hukum itu jalan terakhir yang kita tempuh. Melalui pendekatan persuasif dan preventif itu diharapkan ke depan tidak lagi timbul masalah-masalah," ujarnya.
Wakapolda menegaskan jajarannya akan terus memburu siapapun pelaku kerusuhan Wamena pada Senin (23/9) lalu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
"Siapapun pelaku kerusuhan akan dikejar. Semua masyarakat mendukung kita. Berilah kesempatan kepada kepolisian untuk memproses perusuh-perusuh itu, jangan sampai nila setitik lalu merusak susu sebelanga. Bagi yang merasa tidak bersalah, silakan menempuh jalur hukum," katanya.
Wakapolda juga memastikan para pelaku kerusuhan Jayapura beberapa waktu lalu bakal dibawa ke Kalimantan Timur untuk menjalani persidangan di daerah itu.
Pemindahan lokasi persidangan Buctar Tabuni dan rekan-rekannya itu ke Kalimantan Timur semata-mata demi menjaga keamanan di wilayah Jayapura dan sekitarnya agar terhindar dari kerusuhan massal sebagaimana terjadi pada 29 Agustus lalu.