Palembang (ANTARA) - Tim SAR memperpanjang masa pencarian dua remaja asal Jambi yang hilang di Gunung Dempo, Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan, yakni M Fikri Sahdhilah (19) dan Jumadi (26).
Koordinator tim operasi pencarian dari Kantor SAR Palembang, Benteng Telau, Senin, mengatakan dua remaja tersebut belum berhasil ditemukan meski sudah memasuki hari ketujuh masa pencarian sejak dinyatakan hilang kontak pada 15 Oktober 2019.
"Sesuai SOP Basarnas bahwa operasi dilakukan selama tujuh hari, tapi keduanya belum juga ketemu, sehingga tim sepakat menambah masa pencarian selama tiga hari ke depan," ujar Beteng Telau.
Meski belum ditemukan, menurut dia, tim sudah menemukan ceceran barang-barang milik keduanya seperti jaket, botol, air minum dan bungkus plastik susu diduga bekas konsumsi keduanya.
Pada masa pencarian hari ketujuh, kata dia, tim gabungan membagi tim menjadi dua, yakni tim pertama menyusuri jalur pendakian yang fokus menyapu wilayah hulu Sungai Mati Gajah.
"Sedangkan tim kedua fokus penyapuan tipe III paralel swift dengan membuat barisan satu bersaf berjarak dua meter dengan penyapuan di pelataran Gunung Dempo," katanya lagi.
Menurutnya, pencarian memang cukup sulit karena terkendala vegetasi hutan yang lebat dan cuaca tidak menentu serta badai di puncak, sehingga tim harus menghentikan sementara proses pencarian serta akan dilanjutkan jika kondisi sudah membaik.
Koordinator tim operasi pencarian dari Kantor SAR Palembang, Benteng Telau, Senin, mengatakan dua remaja tersebut belum berhasil ditemukan meski sudah memasuki hari ketujuh masa pencarian sejak dinyatakan hilang kontak pada 15 Oktober 2019.
"Sesuai SOP Basarnas bahwa operasi dilakukan selama tujuh hari, tapi keduanya belum juga ketemu, sehingga tim sepakat menambah masa pencarian selama tiga hari ke depan," ujar Beteng Telau.
Meski belum ditemukan, menurut dia, tim sudah menemukan ceceran barang-barang milik keduanya seperti jaket, botol, air minum dan bungkus plastik susu diduga bekas konsumsi keduanya.
Pada masa pencarian hari ketujuh, kata dia, tim gabungan membagi tim menjadi dua, yakni tim pertama menyusuri jalur pendakian yang fokus menyapu wilayah hulu Sungai Mati Gajah.
"Sedangkan tim kedua fokus penyapuan tipe III paralel swift dengan membuat barisan satu bersaf berjarak dua meter dengan penyapuan di pelataran Gunung Dempo," katanya lagi.
Menurutnya, pencarian memang cukup sulit karena terkendala vegetasi hutan yang lebat dan cuaca tidak menentu serta badai di puncak, sehingga tim harus menghentikan sementara proses pencarian serta akan dilanjutkan jika kondisi sudah membaik.