Jakarta (ANTARA) - Sebanyak delapan karateka kata putra dan delapan putri lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua setelah bersaing ketat pada hari pertama Kejuaraan Nasional Prakualifikasi PON 2019 di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta.
Delapan karateka putra tersebut, adalah Ahmad Ziqi Zaresta Yuda (Nusa Tenggara Barat), Erlando Stevano (Jambi), Andi Dasril Dwi Dharmawan (Sulawesi Selatan), M Ivan Fairuz Taher (Jawa Barat), Hans Saputra Indrawan (Jawa Timur), Candra Nevo (DKI Jakarta), Detrina Sabda Nugraha (Jawa Tengah), dan Muhammad Saifa Alim (Kalimantan Selatan).
Sementara karateka kata putri yang lolos adalah Marzella Sekar Damayanti (Banten), Krisda Putri Aprilia (Sulawesi Selatan), Nawar Kautsar Matsura (Jawa Barat), dan Sisilia Agustiani Ora (Jawa Timur), Ms Ningsih (Sulawesi Tengah), Cintya Auraria (Jambi), Putri Azhani Amelia (Sumatera Barat), dan Ervikhasananty (DKI Jakarta).
"Mereka yang lolos itu merupakan hasil dari seleksi yang sangat ketat pada Kejurnas Pra-PON 2019. Mereka adalah karateka kata terbaik yang layak bersaing di Papua," ujar Sekretaris Panitia Yoyo Satrio Purnomo di Jakarta, Selasa.
Sebanyak 410 atlet tercatat mengikuti kejuaraan ini untuk memperebutkan tiket ke PON Papua, mereka terdiri dari 231 karateka putra dan 179 karateka putri.
Dalam kejurnas ini dipertandingkan 15 kelas, yaitu kata putra dan putri, baik perorangan dan beregu, serta enam kelas kumite putra -55kg, -60kg, -67kg, -75kg, -84kg, dan +84kg, dan lima kelas kumite putri yaitu -50kg, -55kg, -61kg, -68kg, dan +68kg.
Sedangkan pada aspek penilaian, PB Forki akan memakai peraturan pertandingan yang telah ditetapkan PB Forki dan Federasi Karate Dunia (WKF), seperti menggunakan pranata "double knock down" untuk kumite dan pranata pertandingan Kata WKF 2019 untuk nomor kata.
Delapan karateka putra tersebut, adalah Ahmad Ziqi Zaresta Yuda (Nusa Tenggara Barat), Erlando Stevano (Jambi), Andi Dasril Dwi Dharmawan (Sulawesi Selatan), M Ivan Fairuz Taher (Jawa Barat), Hans Saputra Indrawan (Jawa Timur), Candra Nevo (DKI Jakarta), Detrina Sabda Nugraha (Jawa Tengah), dan Muhammad Saifa Alim (Kalimantan Selatan).
Sementara karateka kata putri yang lolos adalah Marzella Sekar Damayanti (Banten), Krisda Putri Aprilia (Sulawesi Selatan), Nawar Kautsar Matsura (Jawa Barat), dan Sisilia Agustiani Ora (Jawa Timur), Ms Ningsih (Sulawesi Tengah), Cintya Auraria (Jambi), Putri Azhani Amelia (Sumatera Barat), dan Ervikhasananty (DKI Jakarta).
"Mereka yang lolos itu merupakan hasil dari seleksi yang sangat ketat pada Kejurnas Pra-PON 2019. Mereka adalah karateka kata terbaik yang layak bersaing di Papua," ujar Sekretaris Panitia Yoyo Satrio Purnomo di Jakarta, Selasa.
Sebanyak 410 atlet tercatat mengikuti kejuaraan ini untuk memperebutkan tiket ke PON Papua, mereka terdiri dari 231 karateka putra dan 179 karateka putri.
Dalam kejurnas ini dipertandingkan 15 kelas, yaitu kata putra dan putri, baik perorangan dan beregu, serta enam kelas kumite putra -55kg, -60kg, -67kg, -75kg, -84kg, dan +84kg, dan lima kelas kumite putri yaitu -50kg, -55kg, -61kg, -68kg, dan +68kg.
Sedangkan pada aspek penilaian, PB Forki akan memakai peraturan pertandingan yang telah ditetapkan PB Forki dan Federasi Karate Dunia (WKF), seperti menggunakan pranata "double knock down" untuk kumite dan pranata pertandingan Kata WKF 2019 untuk nomor kata.