Jakarta (ANTARA) - Liverpool menghancurkan tuan rumah Leicester City 4-0 dalam laga Boxing Day Liga Inggris di Stadion King Power, Kamis setempat (Jumat WIB), dengan berbekal dominasi total yang mereka tunjukkan sepanjang pertandingan.
Roberto Firmino mengemas dua gol, James Milner sukses mengeksekusi penalti dan Trent Alexander-Arnold tampil gemilang menorehkan dua assist serta satu gol untuk menyokong kemenangan ke-18 dalam 19 pertandingan Liverpool musim ini tersebut, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.
Baca juga: Rodgers ingin Leicester tidak berlarut-larut tenggelam dalam kekecewaan
Baca juga: Liverpool unggul 13 poin puncaki klasemen Liga Inggris seusai Boxing Day
Baca juga: Klopp tak anggap lawan Leicester jadi penampilan terbaik Liverpool
Tim besutan Juergen Klopp melanjutkan catatan tak terkalahkan mereka yang berlangsung hampir sepanjang tahun di Liga Inggris, sekaligus membuktikan trofi Piala Dunia Antarklub yang mereka bawa pulang dari Qatar bukanlah kompetisi kelas recehan.
Kemenangan tersebut membuat Liverpool kian memantapkan posisinya di puncak klasemen dengan koleksi 52 poin dan unggul 13 poin atas Leicester (39) di tempat kedua.
Kondisi itu membuat tim besutan Brendan Rodgers terancam digusur oleh juara bertahan Manchester City (38) yang baru memainkan pertandingan mereka pada Jumat setempat (Sabtu dini hari WIB).
Liverpool menguasai pertandingan selama 10 menit selepas sepak mula dan memperoleh tak kurang dari tiga peluang dari Alexander-Arnold, Sadio Mane dan Mohamed Salah, tetapi ketiganya terbuang percuma, sedangkan tuan rumah kesulitan keluar dari tekanan hingga setengah jam pertama.
Kerja keras Liverpool akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-31, menyusul situasi sepak pojok yang berakhir menjadi gol Firmino.
Sepak pojok Liverpool berhasil disapu, tapi bola masih dikuasai tim tamu hingga Alexander-Arnold mengirimkan umpan silang tajam dari sisi kiri disambut Firmino dan Salah yang berdiri bebas di tiang jauh. Firmino lebih dulu menyundul bola yang tak mampu diantisipasi Schmeichel dan bersarang ke dalam gawang.
Dua menit sesudahnya, Liverpool punya peluang emas untuk menggandakan keunggulan, tetapi kali ini Schmeichel memperlihatkan kesigapannya mementahkan tembakan jarak dekat Mane.
Jordan Henderson dkk terus menguasai pada sisa waktu babak pertama, hampir tak memberi kesempatan Leicester membangun serangan, tetapi belum mampu menambah keunggulan 1-0 saat turun minum.
Kendati sepak lanjut babak kedua dilakukan oleh Leicester, Liverpool segera merebut penguasaan bola dan menekan tuan rumah lagi.
Leicester hampir tak diberi kesempatan untuk membangun serangan lantaran solidnya pertahanan Liverpool yang sudah dimulai dari lini tengah mereka, hingga akhirnya Rodgers memutuskan menarik keluar Harvey Barnes digantikan Marc Albrighton pada menit ke-58 dengan harapan ada alternatif pola serangan.
Pergantian itu sempat memberikan asa bagi Leicester mulai bisa keluar dan melancarkan serangan ke pertahanan Liverpool, tetapi Klopp jeli mengantisipasi situasi dengan melakukan pergantian ganda memasukkan Milner dan Divock Origi masing-masing untuk Naby Keita dan Salah pada menit ke-70.
Pergantian itu dilakukan saat Liverpool mengambil sepak pojok yang kemudian berujung menjadi tendangan penalti bagi tim tamu, sebab Caglar Soyuncu melakukan gerakan tak wajar untuk menghalau bola dengan tangannya.
Milner yang baru masuk melakoni tugas rutinnya sebagai algojo dan tenang mengecoh Schmeichel untuk menggandakan keunggulan Liverpool pada menit ke-71.
Tiga menit kemudian, Firmino mencetak gol keduanya di laga itu dengan ketenangan penuh seteah menerima umpan tarik kiriman Alexander-Arnold.
Belum cukup puas, Liverpool melancarkan serangan lagi dan Alexander-Arnold berdiri cukup bebas di tepian kotak penalti untuk melesakkan bola ke area tiang jauh tak terjangkau Schmeichel. Tiga gol dalam tujuh menit membuat Liverpool tak terkejar dalam keunggulan 4-0.
Bagi Alexander-Arnold, gol itu melengkapi raihan dua assist yang ia kirimkan untuk kedua gol Firmino sebelumnya.
Akan tetapi kekhawatiran muncul di kubu Liverpool pada menit ke-80 karena sang kapten Henderson terkapar memegangi lututnya usai dilanggar Ayoze Perez. Dua menit kemudian ia bisa berjalan meninggalkan lapangan saat digantikan Adam Lallana.
Keunggulan 4-0 dipertahan oleh Liverpool hingga peluit tanda laga usai demi sebuah kemenangan manis dalam rangkaian jadwal Boxing Day.
Liverpool bakal berusaha menjaga catatan tak terkalahkan setengah musim pertama saat membuka paruh kedua dengan menjamu Wolverhampton di Anfield pada Minggu (29/12), sedangkan Leicester bermain sehari lebih awal saat bertandang ke markas West Ham United.
Susunan pemain:
Leicester City (4-1-4-1): Kasper Schmeichel; Ricardo Pereira, Jonny Evans, Caglar Soyuncu, Ben Chilwell; Wilfried Ndidi; Harvey Barnes (Marc Albrighton), Dennis Praet (Ayoze Perez), Youri Tielemans, James Maddison (Hamza Choudhury); Jamie Vardy
Pelatih: Brendan Rodgers
Liverpool (4-3-3): Alisson Becker; Trent Alexander-Arnold, Joe Gomez, Virgil van Dijk, Andy Robertson; Naby Keita (James Milner), Jordan Henderson (Adam Lallana), Georginio Wijnaldum; Mohamed Salah (Divock Origi), Roberto Firmino, Sadio Mane
Pelatih: Juergen Klopp
Roberto Firmino mengemas dua gol, James Milner sukses mengeksekusi penalti dan Trent Alexander-Arnold tampil gemilang menorehkan dua assist serta satu gol untuk menyokong kemenangan ke-18 dalam 19 pertandingan Liverpool musim ini tersebut, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.
Baca juga: Rodgers ingin Leicester tidak berlarut-larut tenggelam dalam kekecewaan
Baca juga: Liverpool unggul 13 poin puncaki klasemen Liga Inggris seusai Boxing Day
Baca juga: Klopp tak anggap lawan Leicester jadi penampilan terbaik Liverpool
Tim besutan Juergen Klopp melanjutkan catatan tak terkalahkan mereka yang berlangsung hampir sepanjang tahun di Liga Inggris, sekaligus membuktikan trofi Piala Dunia Antarklub yang mereka bawa pulang dari Qatar bukanlah kompetisi kelas recehan.
Kemenangan tersebut membuat Liverpool kian memantapkan posisinya di puncak klasemen dengan koleksi 52 poin dan unggul 13 poin atas Leicester (39) di tempat kedua.
Kondisi itu membuat tim besutan Brendan Rodgers terancam digusur oleh juara bertahan Manchester City (38) yang baru memainkan pertandingan mereka pada Jumat setempat (Sabtu dini hari WIB).
Liverpool menguasai pertandingan selama 10 menit selepas sepak mula dan memperoleh tak kurang dari tiga peluang dari Alexander-Arnold, Sadio Mane dan Mohamed Salah, tetapi ketiganya terbuang percuma, sedangkan tuan rumah kesulitan keluar dari tekanan hingga setengah jam pertama.
Kerja keras Liverpool akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-31, menyusul situasi sepak pojok yang berakhir menjadi gol Firmino.
Sepak pojok Liverpool berhasil disapu, tapi bola masih dikuasai tim tamu hingga Alexander-Arnold mengirimkan umpan silang tajam dari sisi kiri disambut Firmino dan Salah yang berdiri bebas di tiang jauh. Firmino lebih dulu menyundul bola yang tak mampu diantisipasi Schmeichel dan bersarang ke dalam gawang.
Dua menit sesudahnya, Liverpool punya peluang emas untuk menggandakan keunggulan, tetapi kali ini Schmeichel memperlihatkan kesigapannya mementahkan tembakan jarak dekat Mane.
Jordan Henderson dkk terus menguasai pada sisa waktu babak pertama, hampir tak memberi kesempatan Leicester membangun serangan, tetapi belum mampu menambah keunggulan 1-0 saat turun minum.
Kendati sepak lanjut babak kedua dilakukan oleh Leicester, Liverpool segera merebut penguasaan bola dan menekan tuan rumah lagi.
Leicester hampir tak diberi kesempatan untuk membangun serangan lantaran solidnya pertahanan Liverpool yang sudah dimulai dari lini tengah mereka, hingga akhirnya Rodgers memutuskan menarik keluar Harvey Barnes digantikan Marc Albrighton pada menit ke-58 dengan harapan ada alternatif pola serangan.
Pergantian itu sempat memberikan asa bagi Leicester mulai bisa keluar dan melancarkan serangan ke pertahanan Liverpool, tetapi Klopp jeli mengantisipasi situasi dengan melakukan pergantian ganda memasukkan Milner dan Divock Origi masing-masing untuk Naby Keita dan Salah pada menit ke-70.
Pergantian itu dilakukan saat Liverpool mengambil sepak pojok yang kemudian berujung menjadi tendangan penalti bagi tim tamu, sebab Caglar Soyuncu melakukan gerakan tak wajar untuk menghalau bola dengan tangannya.
Milner yang baru masuk melakoni tugas rutinnya sebagai algojo dan tenang mengecoh Schmeichel untuk menggandakan keunggulan Liverpool pada menit ke-71.
Tiga menit kemudian, Firmino mencetak gol keduanya di laga itu dengan ketenangan penuh seteah menerima umpan tarik kiriman Alexander-Arnold.
Belum cukup puas, Liverpool melancarkan serangan lagi dan Alexander-Arnold berdiri cukup bebas di tepian kotak penalti untuk melesakkan bola ke area tiang jauh tak terjangkau Schmeichel. Tiga gol dalam tujuh menit membuat Liverpool tak terkejar dalam keunggulan 4-0.
Bagi Alexander-Arnold, gol itu melengkapi raihan dua assist yang ia kirimkan untuk kedua gol Firmino sebelumnya.
Akan tetapi kekhawatiran muncul di kubu Liverpool pada menit ke-80 karena sang kapten Henderson terkapar memegangi lututnya usai dilanggar Ayoze Perez. Dua menit kemudian ia bisa berjalan meninggalkan lapangan saat digantikan Adam Lallana.
Keunggulan 4-0 dipertahan oleh Liverpool hingga peluit tanda laga usai demi sebuah kemenangan manis dalam rangkaian jadwal Boxing Day.
Liverpool bakal berusaha menjaga catatan tak terkalahkan setengah musim pertama saat membuka paruh kedua dengan menjamu Wolverhampton di Anfield pada Minggu (29/12), sedangkan Leicester bermain sehari lebih awal saat bertandang ke markas West Ham United.
Susunan pemain:
Leicester City (4-1-4-1): Kasper Schmeichel; Ricardo Pereira, Jonny Evans, Caglar Soyuncu, Ben Chilwell; Wilfried Ndidi; Harvey Barnes (Marc Albrighton), Dennis Praet (Ayoze Perez), Youri Tielemans, James Maddison (Hamza Choudhury); Jamie Vardy
Pelatih: Brendan Rodgers
Liverpool (4-3-3): Alisson Becker; Trent Alexander-Arnold, Joe Gomez, Virgil van Dijk, Andy Robertson; Naby Keita (James Milner), Jordan Henderson (Adam Lallana), Georginio Wijnaldum; Mohamed Salah (Divock Origi), Roberto Firmino, Sadio Mane
Pelatih: Juergen Klopp