Seoul (ANTARA) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membahas urusan luar negeri, persenjataan dan industri pertahanan pada rapat penting partai buruh, menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Senin.
Kim Jong Un menekankan kepentingan mengambil "langkah-langkah positif dan ofensif untuk menjamin kedaulatan dan keamanan negara."
Kim mengadakan pertemuan para pejabat tinggi partai pada Sabtu (28/12) untuk membahas masalah-masalah kebijakan penting menjelang tenggat waktu akhir tahun bagi Amerika Serikat untuk melunakkan pendiriannya dalam perundingan denuklirisasi yang macet.
Kim, ketua Partai Buruh Korea (WPK), memandu sesi pada hari pertama rapat pleno untuk membahas hal-hal penting dalam pembangunan pertahanan negara dan nasional serta kegiatan partai.
"Penentuan sikap dari perjuangan Partai Buruh Korea, isu-isu kebijakan penting diangkat sebagai agenda rapat pleno," kata KCNA.
KCNA tidak memberikan rincian lebih lanjut dari pertemuan itu, tetapi menyebutkan rapat itu akan dilanjutkan.
Rapat pleno partai Korea Utara itu dilakukan seminggu setelah Pyongyang mengadakan Pertemuan Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa untuk membahas peningkatan kemampuan militer negara itu.
Sumber: Reuters
Kim Jong Un menekankan kepentingan mengambil "langkah-langkah positif dan ofensif untuk menjamin kedaulatan dan keamanan negara."
Kim mengadakan pertemuan para pejabat tinggi partai pada Sabtu (28/12) untuk membahas masalah-masalah kebijakan penting menjelang tenggat waktu akhir tahun bagi Amerika Serikat untuk melunakkan pendiriannya dalam perundingan denuklirisasi yang macet.
Kim, ketua Partai Buruh Korea (WPK), memandu sesi pada hari pertama rapat pleno untuk membahas hal-hal penting dalam pembangunan pertahanan negara dan nasional serta kegiatan partai.
"Penentuan sikap dari perjuangan Partai Buruh Korea, isu-isu kebijakan penting diangkat sebagai agenda rapat pleno," kata KCNA.
KCNA tidak memberikan rincian lebih lanjut dari pertemuan itu, tetapi menyebutkan rapat itu akan dilanjutkan.
Rapat pleno partai Korea Utara itu dilakukan seminggu setelah Pyongyang mengadakan Pertemuan Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa untuk membahas peningkatan kemampuan militer negara itu.
Sumber: Reuters