Mataram (ANTARA) - Pagi itu mentari bersinar dengan cerah. Saya beserta rombongan tengah bersiap-siap sembari menunggu teman-teman yang lain.

Setelah menghabiskan waktu untuk melakukan rutinitas belajar, kami sepakat untuk melepas penat dengan melakukan suatu perjalanan wisata. 

Baca juga: Lombok Barat akan membuka jalur pendakian Gunung Rinjani

Setelah rombongan sudah siap kami pun langsung menuju tempat tujuan kami. Perjalanan yang kami tempuh cukup panjang. Dari tempat tinggal saya, yaitu di Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Lombok Timur memakan waktu kurang lebih 2 jam menuju lokasi wisata tersebut. 

Adapun dari pusat kota Mataram, juga memakan waktu 2 jam perjalanan dengan rute yang berbeda dari rute yang kami tempuh.
  Pantai Pink
Awal-awal perjalanan kami masih semangat meski kami tahu perjalanan kami kali ini cukup lama. Di dalam mobil kami bercerita banyak hal, tentang kesibukan masing-masing, tentang soal-soal Ujian Nasional yang baru saja kami tempuh, dan tentang banyak hal.

Hingga pada akhir-akhir perjalanan kami mulai cukup lelah terlebih kondisi jalan tidak bersahabat. Jalan rusak yang tak beraspal dan penuh debu ini kami lalui cukup lama. Hal ini juga cukup membuat mata kami perih karena debu masuk ke dalam mobil, dan tentu membuat badan kami sakit dengan kondisi jalan tersebut.

Baca juga: Serpihan surga di Pantai Nambung-Sekotong
 
Setelah penantian yang cukup panjang kami pun sampai di tempat tujuan. Ibarat berada di padang pasir yang tandus akhirnya kami menemukan lembah untuk menyegarkan badan. 

Perjalanan yang cukup panjang dan menguras tenaga, akhirnya lelah kami terbayarkan dengan pemandangan yang indah.

Kami disambut dengan suara deburan ombak yang menghantam karang disisi tebing pantai, pasir yang berkilau terkena sinar matahari, air laut yang jernih, serta pasir yang berwarna merah muda. 

Ya, surga indah ini bernama Pantai Tangsi atau biasa dikenal dengan Pantai Pink.

Anak-anak yang berlarian di dekat pantai, muda-mudi duduk bersanding di bawah pohon, dan beberapa dari kami langsung menikmati jernih dan segarnya air yang disuguhkan oleh laut.

Pantai ini terkenal dengan warna pasirnya yang tidak biasa. Jika pantai lain berwarna hitam atau putih maka pantai ini memilki pasir yang berwarna merah muda.  Dan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan local maupun mancanegara.
  Pantai Pink
Meskipun jalan menuju pantai ini cukup rusak dan berdebu, namun para wisatawan tetap semangat mengunjungi pantai ini. Meskipun begitu pantai ini tidak seramai pantai Kuta Mandalika ataupun Senggigi.

Banyak wisatawan yang mengeluhkan terkait akses jalan yang dilalui. Sangat disayangkan wisata seindah ini tidak di support dengan akses jalan yang bagus. Karna tidak sedikit wisatawan yang menggagalkan rencananya untuk ke pantai ini dikarenakan akses jalan yang rusak.

Sudah bertahun-tahun sejak pantai ini popular di kalangan masyarakat, tetapi sampai detik ini pemerintah belum turun tangan untuk memperbaiki akses jalan.

Banyak tempat wisata di daerah dekat dengan pantai pink, akan tetapi kurangnya promosi dari pemerintah serta akses jalan yang tidak mendukung membuat tempat wisata itu tidak begitu diketahui oleh wisatan mancanegara. Hanya beberapa wisatawan lokal yang mengetahuinya.
 

Pewarta : Nurul Haerini (Mahasiswi KPI Universitas Muhammadiyah Mataram)
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024