Saham Jerman berakhir negatif, indeks merosot 0,46 persen

id saham Jerman,indeks DAX 40

Saham Jerman berakhir negatif, indeks merosot 0,46 persen

Grafik indeks harga saham Jerman DAX terlihat di lantai bursa di Frakfurt, Jerman, Senin (29/3/2021). REUTERS/Staff/WSJ/djo (REUTERS/STAFF)

Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Senin waktu setempat (26/9/2022), mencatat penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt merosot 0,46 persen atau 56,27 poin menjadi menetap di 12.227,92 poin.
 

Indeks DAX 40 tergelincir 1,97 persen atau 247,44 poin menjadi 12.284,19 poin pada Jumat (23/9/2022), setelah terperosok 1,84 persen atau 235,52 poin menjadi 12.531,63 poin pada Kamis (22/9/2022), dan menguat 0,76 persen atau 96,32 poin menjadi 12.767,15 poin pada Rabu (21/9/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 18 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 22 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

RWE Aktiengesellschaft, sebuah perusahaan energi multinasional Jerman yang menghasilkan dan memperdagangkan listrik dan aktif secara global mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 3,36 persen.

Disusul oleh saham perusahaan telekomunikasi Jerman dan merupakan penyedia telekomunikasi terbesar di Eropa Deutsche Telekom AG terpangkas 2,63 persen, serta perusahaan properti dan pengembang real estat Jerman Vonovia SE jatuh 2,50 persen.

Baca juga: Saham Wall Street dibuka beragam
Baca juga: Saham Prancis kembali melemah, indeks tergerus 0,24 persen


Di sisi lain, SAP SE, sebuah perusahaan perangkat lunak multinasional Jerman yang mengembangkan perangkat lunak perusahaan untuk mengelola operasi bisnis dan hubungan pelanggan terdongkrak 2,23 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan energi terbarukan yang menawarkan pembangkit listrik dan transmisi, konsultasi teknis Siemens Energy AG menguat 2,10 persen, serta perusahaan yang mengembangkan dan memproduksi mesin pesawat terbang Jerman MTU Aero Engines AG meningkat 1,99 persen.