Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) berkomitmen mendukung sertifikasi kompetensi profesi halal di Indonesia dengan terus melakukan pembinaan dan pengawasan sertifikasi.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/3) malam, Ketua BNSP Syamsi Hari mengatakan dukungan itu dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Penyelenggara Produk Halal Indonesia (PPHI) dengan Taiwan Halal Integrity Develepment Associantion (THIDA) tentang sertifikasi kompetensi profesi halal.
Dia menegaskan BNSP akan terus berkomitmen melakukan pembinaan dan pengawasan sertifikasi, tak terkecuali skema auditor halal, penyelia halal, juru sembelih halal dan pelaksanaan analisis kimia pendukung manajemen halal sebagaimana dikembangkan LSP PPHI.
"Kehadiran BNSP merupakan apresiasi kami terhadap kerjasama LSP PPHI dan THIDA, sekaligus bentuk komitmen kami terhadap pembinaan dan pengawasan terhadap LSP terlisensi BNSP," kata Syamsi pada penandatanganan MoU LSP PPHI dengan THIDA di kantor THIDA, Taipei, Taiwan, Jumat (1/3).
Syamsi yang hadir didampingi anggota BNSP Miftakul Azis, Sekretariat BNSP Rini Safriadi dan Robiah Adawiyah menaruh harapan besar terhadap LSP PPHI untuk mengembangkan kerja sama serupa tidak hanya dengan THIDA, namun juga dengan lembaga halal luar negeri lainnya.
"Kami berharap kerjasama ini dapat terus dikembangkan tidak hanya di Taiwan, tetapi juga LSP PPHI dengan lembaga halal luar negeri dan Industri halal di negara negara lain," katanya.
Sementara itu, Vice President THIDA Salahuding Ma Chao-Yen menyatakan lembaganya akan terus mengembangkan skema sertifikasi kompetensi, baik bagi para asesor maupun para penyelia halal.
"THIDA sebagai LHLN yang telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah Indonesia melalui BPJPH Kementerian Agama Indonesia, THIDA akan terus berkembang salah satunya adalah memastikan asesor kompetensi THIDA mempunyai sertifikat kompetensi dan nantinya para penyelia halal yang ada di Industri mitra THIDA juga kita harapkan bisa disertifikasi kompetensinya," jelasnya.
Ia juga berterima kasih kepada BNSP karena sertifikasi kompetensi itu merupakan bentuk pengakuan pemerintah Indonesia terhadap THIDA, khususnya kompetensi para profesional yang ada di THIDA.
"Kami yakin ini akan membuka kerjasama yang lebih luas di bidang halal khususnya di Asia Tengah," ujarnya.
Ketua LSP PPHI Wahyu Suhadji menyebut lembaganya telah mendapatkan rekomendasi dari BPJPH Kementerian Agama RI dan Lisensi 4 skema sertifikasi dari BNSP, yaitu auditor halal, penyelia halal, juru sembelih halal dan analisis kimia pendukung manajemen halal.
Baca juga: BNSP lirik Namira Ecoprint menjadi proyek percontohan UMKM
Baca juga: BNSP sertifikasi kompetensi calon pekerja migran di NTB
"Kami akan menjaga kerja sama ini dengan mematikan penjaminan mutu dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi dan kami akan terus mengembangkan pelayanan sertifikasi di negara lain tidak hanya pada auditor halal dan penyelia halal, tetapi juga juru sembelih halal," katanya menegaskan.
Berita Terkait
BNSP meninjau implementasi sertifikasi jarak jauh
Kamis, 6 Juni 2024 5:24
BNSP lirik Namira Ecoprint menjadi proyek percontohan UMKM
Senin, 8 Mei 2023 18:45
BNSP sertifikasi kompetensi calon pekerja migran di NTB
Sabtu, 14 November 2020 9:23
BNSP mendorong LSP perbanyak asesor di NTB
Jumat, 13 November 2020 22:02
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18