Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung terkait loyalitas kader partai tersebut dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Partai Gerindra.
Dia menilai, perayaan HUT tersebut menjadi penilaian sejauh mana loyalitas kader terhadap partai tersebut karena diselenggarakan secara sederhana.
"Perayaan HUT Gerindra ke-12 dalam suasana sederhana, tidak besar namun menjadi kesempatan untuk menilai loyalitas. Ini tes kesetiaan, alhamdulillah saya lihat wajah yang setia," kata Prabowo saat menyampaikan pidatonya dalam perayaan HUT Ke-12 Partai Gerindra di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan perayaan HUT Gerindra itu dilakukan secara mendadak dan sederhana karena negara sedang banyak masalah sehingga tidak baik kalau perayaan dilakukan berlebihan.
Selain itu dia juga menyinggung dirinya dan para kader Gerindra telah menghabiskan dana yang banyak khususnya setelah pelaksanaan Pemilu 2019.
"Satu tahun Pemilu habis-habisan, kalian senyum-senyum tapi hitung-hitung utang belum dibayar. Sandiaga (Uno) senyumnya kecut dan Pak Hashim (Djojohadikusumo) juga," ujarnya.
Dia mengingatkan kepada para kader Gerindra untuk setia pada cita-cita partai dan jangan jadikan Gerindra sebagai kendaraan politik untuk mencari jabatan.
Menurut dia, menjadi kepala daerah dan anggota legislatif sangat baik dan mulia, namun tujuannya untuk membangun dan memajukan daerah agar lebih baik.
"Sebagian kita ada yang masuk eksekutif, semakin saudara mendapatkan wewenang yang besar maka tanggung jawab makin besar. Saya harap iman, akhlak dan cinta pada bangsa dan negara terus kuat mengalahkan berbagai godaan," katanya.
Dia menilai, perayaan HUT tersebut menjadi penilaian sejauh mana loyalitas kader terhadap partai tersebut karena diselenggarakan secara sederhana.
"Perayaan HUT Gerindra ke-12 dalam suasana sederhana, tidak besar namun menjadi kesempatan untuk menilai loyalitas. Ini tes kesetiaan, alhamdulillah saya lihat wajah yang setia," kata Prabowo saat menyampaikan pidatonya dalam perayaan HUT Ke-12 Partai Gerindra di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan perayaan HUT Gerindra itu dilakukan secara mendadak dan sederhana karena negara sedang banyak masalah sehingga tidak baik kalau perayaan dilakukan berlebihan.
Selain itu dia juga menyinggung dirinya dan para kader Gerindra telah menghabiskan dana yang banyak khususnya setelah pelaksanaan Pemilu 2019.
"Satu tahun Pemilu habis-habisan, kalian senyum-senyum tapi hitung-hitung utang belum dibayar. Sandiaga (Uno) senyumnya kecut dan Pak Hashim (Djojohadikusumo) juga," ujarnya.
Dia mengingatkan kepada para kader Gerindra untuk setia pada cita-cita partai dan jangan jadikan Gerindra sebagai kendaraan politik untuk mencari jabatan.
Menurut dia, menjadi kepala daerah dan anggota legislatif sangat baik dan mulia, namun tujuannya untuk membangun dan memajukan daerah agar lebih baik.
"Sebagian kita ada yang masuk eksekutif, semakin saudara mendapatkan wewenang yang besar maka tanggung jawab makin besar. Saya harap iman, akhlak dan cinta pada bangsa dan negara terus kuat mengalahkan berbagai godaan," katanya.