Taliwang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat terus mendukung ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) untuk terus bangkit meningkatkan ekonomi keluarga.
Dukungan itu berupa bantuan bibit tanaman sayur, buah, tanaman bumbu dan unggas dengan nilai bantuan sekitar Rp65 juta per kelompok pada tahun lalu.
Kapala Dinas Ketahanan Pangan, Ir M Alimin saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/2), mengatakan, pada tahun 2018 ada 6 kelompok tani yang diberikan bantuan dengan total anggaran Rp90 juta, sementara pada 2019 ada 13 kelompok wanita tani yang diberikan bantuan sehingga totalnya adalah 19 kelompok,
“Program ini untuk membantu kelompok wanita tani, karena ruang lingkup kerjaannya di pekarangan, kami terus memantau perkembangan KWT ini sehingga bantuan yang diberikan tidak cuma-Cuma dan dapat meningkatkan ekonomi keluarga,” katanya.
Bantuan program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) ini bersumber dari Anggaran Perencanaan Belanja Nasional (APBN) yang memang diarahkan untuk peningkatan ekonomi keluarga, mengatasi kemiskinan dan juga mengentaskan stunting yang bermuara pada kesejahteraan keluarga itu sendiri.
Diakui oleh Alimin, selama ini kelompok ini memang pasif tetapi pihaknya akan terus berusaha memberikan semangat dan binaan kepada ibu-ibu agar KWT ini dapat menjadi salah satu sektor yang dapat membantu ketersediaan pangan lokal, atau paling tidak membantu pemenuhan kebutuhan keluarga.
“Kami mengarahkan kepada ibu-ibu ini agar bantuan itu digunakan dengan sebaik-baiknya, unggas yang diberikan harus diolah dulu dan tidak boleh dijual dalam keadaan hidup,” katanya.
Sebelumnya pada 2018, Dinas Ketahanan Pangan memberikan bantuan kepada 6 kelompok wanita sebesar Rp15 juta per kelompok. Pada tahun 2019 anggarannya ditambah menjadi Rp65 juta dan untuk tahun ini akan ada bantuan yang totalnya mencapai Rp1 miliar tetapi pihaknya belum memberikan kepastian kelompok mana saja yang akan diberikan karena masih menunggu data yang terkumpul.
Selain dari anggaran Pusat, Pemerintah Daerah juga memberikan bantuan melalui Anggaran Perencanana Belanja Daerah (APBD) tahun lalu kepada beberapa kelompok wanita tani seperti Desa Batu Putih mendapatkan bantuan berupa 250 ekor bebek, benih tanaman pekarangan. Selain itu, KWT Desa Mantar juga mendapatkan 250 ekor bibit ayam serta benih tanaman pekarangan dengan total anggaran mencapai Rp81.435.700 juta.
Pada tahun ini juga, Pemerintah Daerah memberikan bantuan kepada sekitar 100 lebih kepala keluarga miskin. Bantuan tersebut berupa bibit sayur, tanaman obat, serta bantuan kolam pekarangan yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar.
Bantuan tersebut akan segera diproses pada tahun ini, tinggal menunggu data dari desa siapa saja yang layak mendapatkan bantuan dengan persyaratan yang sudah ditentukan, yang pasti yang menerima bantuan memiliki cukup pekarangan untuk kolam dan tanaman.
Dukungan itu berupa bantuan bibit tanaman sayur, buah, tanaman bumbu dan unggas dengan nilai bantuan sekitar Rp65 juta per kelompok pada tahun lalu.
Kapala Dinas Ketahanan Pangan, Ir M Alimin saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/2), mengatakan, pada tahun 2018 ada 6 kelompok tani yang diberikan bantuan dengan total anggaran Rp90 juta, sementara pada 2019 ada 13 kelompok wanita tani yang diberikan bantuan sehingga totalnya adalah 19 kelompok,
“Program ini untuk membantu kelompok wanita tani, karena ruang lingkup kerjaannya di pekarangan, kami terus memantau perkembangan KWT ini sehingga bantuan yang diberikan tidak cuma-Cuma dan dapat meningkatkan ekonomi keluarga,” katanya.
Bantuan program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) ini bersumber dari Anggaran Perencanaan Belanja Nasional (APBN) yang memang diarahkan untuk peningkatan ekonomi keluarga, mengatasi kemiskinan dan juga mengentaskan stunting yang bermuara pada kesejahteraan keluarga itu sendiri.
Diakui oleh Alimin, selama ini kelompok ini memang pasif tetapi pihaknya akan terus berusaha memberikan semangat dan binaan kepada ibu-ibu agar KWT ini dapat menjadi salah satu sektor yang dapat membantu ketersediaan pangan lokal, atau paling tidak membantu pemenuhan kebutuhan keluarga.
“Kami mengarahkan kepada ibu-ibu ini agar bantuan itu digunakan dengan sebaik-baiknya, unggas yang diberikan harus diolah dulu dan tidak boleh dijual dalam keadaan hidup,” katanya.
Sebelumnya pada 2018, Dinas Ketahanan Pangan memberikan bantuan kepada 6 kelompok wanita sebesar Rp15 juta per kelompok. Pada tahun 2019 anggarannya ditambah menjadi Rp65 juta dan untuk tahun ini akan ada bantuan yang totalnya mencapai Rp1 miliar tetapi pihaknya belum memberikan kepastian kelompok mana saja yang akan diberikan karena masih menunggu data yang terkumpul.
Selain dari anggaran Pusat, Pemerintah Daerah juga memberikan bantuan melalui Anggaran Perencanana Belanja Daerah (APBD) tahun lalu kepada beberapa kelompok wanita tani seperti Desa Batu Putih mendapatkan bantuan berupa 250 ekor bebek, benih tanaman pekarangan. Selain itu, KWT Desa Mantar juga mendapatkan 250 ekor bibit ayam serta benih tanaman pekarangan dengan total anggaran mencapai Rp81.435.700 juta.
Pada tahun ini juga, Pemerintah Daerah memberikan bantuan kepada sekitar 100 lebih kepala keluarga miskin. Bantuan tersebut berupa bibit sayur, tanaman obat, serta bantuan kolam pekarangan yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar.
Bantuan tersebut akan segera diproses pada tahun ini, tinggal menunggu data dari desa siapa saja yang layak mendapatkan bantuan dengan persyaratan yang sudah ditentukan, yang pasti yang menerima bantuan memiliki cukup pekarangan untuk kolam dan tanaman.