Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pihak Kepolisian Resor (Polres) Malang menyatakan siap mengantisipasi kedatangan suporter Persib Bandung yang biasa dijuluki Bobotoh, ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, dalam laga lanjutan Liga 1 2020 melawan tim tuan rumah Arema FC.

Kapolres Malang AKBP Hendri Umar mengatakan bahwa berdasarkan aturan Liga 1 2020, tim tandang memiliki hak untuk mengirimkan suporter ke kandang lawan, sehingga, Polres Malang siap mengawal para suporter tersebut pada saat berada di wilayah Malang.

"Pihak Bobotoh hadir atau tidak, itu keputusan mereka. Namun yang jelas, kami sudah mempersiapkan jika mereka datang ke Kanjuruhan," kata Hendri, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu.

Hendri menjelaskan, pihaknya tidak membuka opsi untuk para suporter Persib Bandung itu datang ke markas Arema FC. Namun, berdasarkan aturan liga, para suporter tersebut diperbolehkan untuk datang dan mendukung tim kesayangan mereka sebanyak lima persen dari kapasitas stadion.

"Kami layani dan fasilitasi dengan baik, nanti akan kita khususkan di satu tribun, jika mereka datang," ujar Hendri.

Dalam upaya mengantisipasi terjadinya konflik antara Bobotoh dengan pendukung Arema FC berjuluk Aremania, pihak Polres Malang akan melakukan simulasi pengamanan laga dalam waktu dekat ini.

Selain itu, Polres Malang memerintahkan kepada polsek-polsek yang ada di wilayah Kabupaten Malang untuk melakukan Operasi Cipta Kondisi, dengan sasaran peredaran minuman keras ilegal, dan senjata tajam.

"Kami akan melakukan simulasi pengamanan. Nanti akan kita lakukan simulasi pada situasi merah, ataupun kuning," kata Hendri.

Kemudian, juga akan melakukan koordinasi lintas sektoral termasuk wilayah lain, untuk mengamankan titik-titik rawan. Beberapa titik rawan tersebut antara lain adalah Stasiun Malang Kota, dan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

"Sejauh ini belum ada informasi suporter Persib akan datang," ujar Hendri.

Sebagai catatan, pada laga Arema FC lawan Persib Bandung dua tahun lalu di Stadion Kanjuruhan, kedua tim tidak dapat melanjutkan pertandingan lantaran terjadi kericuhan antar-suporter pendukung.

Pada laga yang berlangsung 15 April 2018 itu, suporter melempar barang-barang ke lapangan akibat tidak puas dengan hasil pertandingan. Bahkan, didapati suporter yang masuk ke lapangan pertandingan dan membahayakan keselamatan para pemain.

Salah satu korban kericuhan tersebut adalah pelatih Arema FC Mario Gomez yang saat itu masih melatih Persib Bandung. Waktu itu Gomez mengalami luka di bagian kening sebelah kanan akibat lemparan dari suporter.


Pewarta : Vicki Febrianto
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024