Padang (ANTARA) - Tanaman bonsai seharga Rp100 juta dipamerkan pada pameran dan jemur bonsai yang digelar di Pantai Puruih, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat.
"Pohon bonsai yang bernilai Rp100 juta ini dinamakan pohon jeruk kingkit, usia mencapai 25 tahun," kata Panitia Pameran dan Jemur Bonsai Azhari, di Padang, Jumat.
Ia mengatakan salah satu penentu tingginya harga jual bonsai ialah dinilai dari usianya yang semakin tua. Bahkan bonsai bisa hidup sampai ratusan tahun.
"Semakin lama umurnya, harga bonsai kian mahal. Contohnya bonsai kingkit yang sudah berusia 25 tahun ini tekstur daunnya kecil-kecil dan lebih keras," kata dia yang merupakan seorang Penasehat Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Padang.
Menurut dia hampir semua jenis tanaman pohon bisa dijadikan bonsai asalkan umurnya tahan lama.
Ia juga mengatakan untuk perawatan bonsai tidak terlalu rumit dan cukup mudah. Karena bonsai termasuk jenis tanaman yang kuat.
"Kita cukup memberikan perhatian saja berupa menyiramnya, memberikan pupuk, merapikan daun dan ranting, dan merapikan akarnya," kata dia.
Pada pameran dan jemur bonsai tersebut terdapat 300 koleksi bonasai yang dipamerkan yaitu terdiri atas 75 bonsai dari Padang, 25 bonsai dari Bukittinggi, 5 bonsai dari Sijunjung, 10 bonsai dari Solok Selatan, 15 bonsai dari Pekanbaru.
"Harga bonsai yang di pamerkan beragam mulai dari yang terendah Rp100 ribu sampai Rp100 juta," kata dia.
Selain bonsai kingkit, beberapa bonsai lainnya juga ikut dipamerkan di antaranya bonsai kinoki, cemara, lohangsung, ekor naga, seribu bintang mikro, kawista, tinputri, dan sisir.
"Namun beberapa jenis pohon tersebut ada yang tidak dijual, cukup dipamerkan saja. Karena belum ada keinginan menjualnya" kata dia.
Ia mengakui sampai sekarang peminat bonsai cukup banyak, bahkan ada yang berasal dari luar kota dan juga luar negeri seperti Jerman.
Ia mengatakan pameran bonsai tersebut baru pertama kali digelar di Padang.
"Tujuan dari pameran ini untuk mengenalkan tanaman bonsai ke masyarakat Kota Padang. Selain itu juga untuk meningkatkan semangat para penggiat bonsai di Padang," kata dia.
Ia berharap kepada pemerintah setempat supaya menjadikan pameran bonsai sebagai agenda tahunan Kota Padang. Dengan demikian keberadaan bonsai di Padang semakin dikenal masyarakat setempat.
"Pohon bonsai yang bernilai Rp100 juta ini dinamakan pohon jeruk kingkit, usia mencapai 25 tahun," kata Panitia Pameran dan Jemur Bonsai Azhari, di Padang, Jumat.
Ia mengatakan salah satu penentu tingginya harga jual bonsai ialah dinilai dari usianya yang semakin tua. Bahkan bonsai bisa hidup sampai ratusan tahun.
"Semakin lama umurnya, harga bonsai kian mahal. Contohnya bonsai kingkit yang sudah berusia 25 tahun ini tekstur daunnya kecil-kecil dan lebih keras," kata dia yang merupakan seorang Penasehat Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Padang.
Menurut dia hampir semua jenis tanaman pohon bisa dijadikan bonsai asalkan umurnya tahan lama.
Ia juga mengatakan untuk perawatan bonsai tidak terlalu rumit dan cukup mudah. Karena bonsai termasuk jenis tanaman yang kuat.
"Kita cukup memberikan perhatian saja berupa menyiramnya, memberikan pupuk, merapikan daun dan ranting, dan merapikan akarnya," kata dia.
Pada pameran dan jemur bonsai tersebut terdapat 300 koleksi bonasai yang dipamerkan yaitu terdiri atas 75 bonsai dari Padang, 25 bonsai dari Bukittinggi, 5 bonsai dari Sijunjung, 10 bonsai dari Solok Selatan, 15 bonsai dari Pekanbaru.
"Harga bonsai yang di pamerkan beragam mulai dari yang terendah Rp100 ribu sampai Rp100 juta," kata dia.
Selain bonsai kingkit, beberapa bonsai lainnya juga ikut dipamerkan di antaranya bonsai kinoki, cemara, lohangsung, ekor naga, seribu bintang mikro, kawista, tinputri, dan sisir.
"Namun beberapa jenis pohon tersebut ada yang tidak dijual, cukup dipamerkan saja. Karena belum ada keinginan menjualnya" kata dia.
Ia mengakui sampai sekarang peminat bonsai cukup banyak, bahkan ada yang berasal dari luar kota dan juga luar negeri seperti Jerman.
Ia mengatakan pameran bonsai tersebut baru pertama kali digelar di Padang.
"Tujuan dari pameran ini untuk mengenalkan tanaman bonsai ke masyarakat Kota Padang. Selain itu juga untuk meningkatkan semangat para penggiat bonsai di Padang," kata dia.
Ia berharap kepada pemerintah setempat supaya menjadikan pameran bonsai sebagai agenda tahunan Kota Padang. Dengan demikian keberadaan bonsai di Padang semakin dikenal masyarakat setempat.