Jakarta (ANTARA) - Pengacara legenda sepakbola Brasil, Ronaldinho, berusaha mengajukan pemeriksaan agar kliennya dibebaskan sementara dari tahanan atas dugaan kasus memasuki Paraguay dengan paspor palsu, kata tim pengacara, Senin.

Ronaldinho dan saudaranya, Roberto, ditangkap Jumat dan ditahan di rumah tahanan pra-persidangan Asuncion karena memasuki Paraguay menggunakan dokumen palsu.

Baca juga: Khawatir kabur, hakim Paraguay memerintahkan Ronaldinho tetap di bui

Dikutip dari AFP, sumber terdekat tim pembelanya mengatakan bahwa pihak pengacara berusaha mengadakan pemerikasaan bagi keduanya, Selasa, dengan harapan pembebasan sementara bagi mereka.

Pengacara Ronaldinho, Sergio Queiroz, sebelumnya telah menegaskan penahanan terhadap pesepakbola peraih penghargaan Pemain Terbaik Dunia dua kali itu “melanggar hukum, ilegal dan tidak sah.”

“Ronaldinho tidak melakukan pelanggaran karena dia tidak tahu bahwa paspor yang diberikan kepadanya palsu,” katanya.

Queiroz menginginkan mereka dibebaskan dan diizinkan untuk kembali ke negara asalnya.

Itikad baik

Awalnya Jaksa sepakat bahwa pesepak bola tersebut telah menunjukan itikad baik di hadapan hakim memerintahkan penahanan atas mereka, yang Queiroz gambarkan seperti tidak beralasan.

Ronaldinho mengatakan paspor yang diberikan kepadanya diperoleh dari orang yang mengundangnya untuk menghadiri acara konferensi yang disponsori oleh lembaga amal yang bekerja bagi anak-anak kurang mampu.

Seorang pengusaha Brasil juga telah ditangkap sehubungan dengan kasus paspor palsu tersebut, sementara dua orang wanita Paraguay ditetapkan sebagai tahanan rumah dan direktur imigrasi Paraguay telah mengundurkan diri dari jabatannya.

Ronaldinho dan saudaranya ditawari paspor “untuk kebutuhan kegiatan bisnis” di Paraguay. “Rencananya akan menempatkan Ronaldinho dengan brands dan perusahaan,” tambah Queiroz.

Paspor palsu

Pengacara yayasan “Angelic Faternity”, Dalia Lopes, membenarkan ia mengajukan pembuatan paspor resmi Paraguay untuk keduanya, tetapi dia tidak mengetahui paspor yang dikirimkan ternyata palsu.

Pengacara Lopez mengatakan kakak beradik tersebut membayarkan 5.000 dolar untuk "mempercepat proses pembuatan paspor" dan dia “tidak menduga” perantara yang berurusan dengan pembuatan paspor mengirimkan informasi palsu kepada pihak berwenang.

Dia juga membantah bahwa Lopez telah membayar Ronaldinho untuk datang ke Paraguay dan bahwa dirinya terlibat kerjasama dengannya.

Namun seorang pengusaha yang ditangkap, Wilmondes Sousa, mengklaim Lopez bertanggung jawab atas pembuatan paspor palsu tersebut.
 

Pewarta : Fitri Supratiwi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024