Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Nusa Tenggara Barat, memastikan tidak ada aktivitas penimbunan bahan pokok di tengah status siaga darurat bencana nonalam Corona Virus Disesase 2019 (COVID-19).
Hal tersebut dipastikan berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) Satgas Pangan NTB ke sejumlah pasar tradisional dan ritel modern di wilayah Kota Mataram, Jumat.
"Setelah kita cek, dapat dipastikan tidak ada penimbunan kebutuhan bahan pokok," kata Kasatgas Pangan NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana Putra yang ditemui usai sidak bahan pokok di Mataram.
Kemudian terkait kabar kelangkaan salah satu bahan pokok, yakni gula, Satgas Pangan NTB telah memeriksa ke salah satu gudang distributor yang berada di kawasan Pasar Tradisional Mandalika, Kota Mataram.
"Gulanya memang baru ada yang datang dari PT SMS (pabrik industri penghasil gula di Kabupaten Dompu), jadi stok sekarang masih bisa menyuplai kebutuhan sampai beberapa bulan ke depan," ujarnya.
Lebih lanjut, perihal stok gula yang baru dikirim dari wilayah Dompu ini, Satgas Pangan NTB meminta agar pendistribusian ke pasar tradisional segera dilakukan.
"Sudah kita sarankan untuk segera pasarkan supaya bisa menutupi kabar kelangkaannya," kata pejabat Polri melati tiga yang masih aktif menjabat Dirreskrimsus Polda NTB tersebut.
Sedangkan untuk ketersediaan gula di retail modern, dikatakan bahwa stoknya memang masih terbatas karena menunggu pengiriman dari pusat.
"Jadi stok gula untuk ritel modern, kabarnya pekan depan sudah datang," ucapnya.
Hal tersebut dipastikan berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) Satgas Pangan NTB ke sejumlah pasar tradisional dan ritel modern di wilayah Kota Mataram, Jumat.
"Setelah kita cek, dapat dipastikan tidak ada penimbunan kebutuhan bahan pokok," kata Kasatgas Pangan NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana Putra yang ditemui usai sidak bahan pokok di Mataram.
Kemudian terkait kabar kelangkaan salah satu bahan pokok, yakni gula, Satgas Pangan NTB telah memeriksa ke salah satu gudang distributor yang berada di kawasan Pasar Tradisional Mandalika, Kota Mataram.
"Gulanya memang baru ada yang datang dari PT SMS (pabrik industri penghasil gula di Kabupaten Dompu), jadi stok sekarang masih bisa menyuplai kebutuhan sampai beberapa bulan ke depan," ujarnya.
Lebih lanjut, perihal stok gula yang baru dikirim dari wilayah Dompu ini, Satgas Pangan NTB meminta agar pendistribusian ke pasar tradisional segera dilakukan.
"Sudah kita sarankan untuk segera pasarkan supaya bisa menutupi kabar kelangkaannya," kata pejabat Polri melati tiga yang masih aktif menjabat Dirreskrimsus Polda NTB tersebut.
Sedangkan untuk ketersediaan gula di retail modern, dikatakan bahwa stoknya memang masih terbatas karena menunggu pengiriman dari pusat.
"Jadi stok gula untuk ritel modern, kabarnya pekan depan sudah datang," ucapnya.