Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Modern Sandubaya, saat ini sudah mampu menjadi percontohan pengelolaan sampah khususnya untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwansyah di Mataram, Jumat, mengatakan, hal itu ditandai dengan banyaknya kunjungan studi tiru dari sejumlah daerah di Indonesia.
"Alhamdulillah, sejak TPST modern Sandubaya beroperasi pada Juni 2024, kunjungan dari sejumlah daerah serta dua pendidikan terus berdatangan," katanya.
Baca juga: TPST modern kurangi sampah ke TPA hingga 38 ton/hari
Apalagi setelah adanya kunjungan dari Badan Perencana Nasional (Bappenas) bersama tim dari sejumlah daerah seperti Sumatra, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan, pada bulan September 2024.
Bahkan dari Kementerian PUPR juga seringkali memberikan rekomendasi studi tiru pengolahan sampah ke TPST modern Mataram, sehingga semakin memperkuat keberadaan TPST modern sebagai TPST percontohan, khususnya untuk Indonesia bagian timur.
Selain itu, TPST modern Mataram juga dapat menjadi wisata edukasi bagi anak-anak sekolah yang ingin belajar mengolah sampah secara mandiri.
"Kalau dihitung-hitung, kunjungan anak sekolah ke TPST Modern Mataram hampir setiap pekan. Mereka tidak hanya dari Kota Mataram melainkan juga dari Lombok Tengah, Lombok Timur, bahkan dari Pulau Sumbawa," katanya.
Baca juga: DLH tampung sampah di TPS Sandubaya Mataram dampak kebakaran TPA
Dalam kegiatan wisata edukasi itu, lanjutnya, DLH Kota Mataram mengintegrasikan antara TPST Modern Mataram dengan Mataram Maggot Center (MMC) Kebon Talo Ampenan, sebagi pusat bank sampah.
Tingginya animo daerah lain dan anak-anak sekolah belajar mengolah sampah di TPST Modern Mataram, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas LH setempat untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, tingginya tingkat kunjungan studi tiru ke TPST Modern Mataram sekaligus menjadi potensi Pemerintah Kota Mataram secara umum untuk bagaimana agar tamu bisa terus datang ke Kota Mataram.
Hal itu juga dapat berdampak ada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Mataram, sebab mereka akan berbelanja di Mataram sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Untuk itu, SDM pengelola di TPST Modern Mataram harus kami siapkan agar lebih profesional sehingga bisa memberikan data dan informasi yang lengkap, tepat, serta maksimal," katanya.
Baca juga: TPST Sandubaya Mataram mampu produksi 20 ton magot
Dalam operasinya TPST Modern Mataram mengolah sampah dengan berbagai peralatan modern ramah lingkungan.
Adapun total sampah yang diolah di TPST modern tersebut sebanyak 46 ton dari dua kecamatan yakni Kecamatan Sadubaya dan Cakranegara.
Sampah yang masuk diolah menjadi barang bernilai ekonomi sesuai jenisnya. Untuk sampah organik diolah menjadi pakan maggot, kompos, dan pupuk cair. Sedangkan, sampah plastik diproses menjadi paving block.
Karena itu, pengolahan sampah di TPST Modern Sandubaya sangat efektif mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat, hingga 38 ton per hari.
"Saat ini dari 46 ton sampah yang masuk, yang kami buang ke TPA hanya residu sebanyak 8 ton per hari. Sisanya 38 ton habis diolah," katanya.
Baca juga: TPST Sandubaya Mataram berdayakan 90 persen pekerja lokal
Baca juga: TPST Sandubaya Mataram ubah limbah plastik jadi bata beton
Baca juga: TPST Sandubaya Mataram dilirik investor menjadi tempat buat biji plastik