Warga Geger Penemuan Mayat Lansia di Persawahan Kediri Lombok Barat

id Mayat Lansia,Lombok Barat,Jenazah,Pikun,Jahyadi Sibawaih

Warga Geger Penemuan Mayat Lansia di Persawahan Kediri Lombok Barat

Warga geger penemuan mayat lansia di persawahan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/HO-Polres Lobar)

Lombok Barat (ANTARA) - Seorang pria lanjut usia berinisial BT (68) ditemukan meninggal dunia di area persawahan Dusun Bangket Dalam Muhajirin, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (10/7/2025) malam.

Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, mengatakan pihaknya menerima laporan penemuan mayat sekitar pukul 17.30 WITA. Penemuan ini dilaporkan oleh seorang buruh tani bernama Inak IS (50), yang saat itu tengah mengecek sawahnya.

"Saksi melihat tubuh telungkup di sawah dan setelah didekati ternyata korban sudah tidak bernyawa dan dalam kondisi membengkak," jelas AKP Jahyadi.

Setelah menerima laporan, tim Polsek Kediri segera menuju lokasi kejadian dan memasang garis polisi. Tim Inafis dari Polres Lombok Barat tiba sekitar pukul 20.00 WITA untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan awal terhadap jenazah.

Berdasarkan hasil visum luar yang dilakukan di Puskesmas Kediri, korban diperkirakan telah meninggal dunia dua hari sebelumnya. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Baca juga: Sungai di Mataram bakal dilebarin untuk atasi banjir

Menurut keterangan keluarga, BT telah mengalami pikun dan dilaporkan meninggalkan rumah sejak Selasa (8/7) pukul 04.00 WITA. Pihak keluarga mengenali jenazah dan menyatakan bahwa korban memang sudah beberapa hari tidak pulang.

"Pihak keluarga meyakini ini adalah musibah dan menolak dilakukan autopsi. Mereka juga telah membuat berita acara penolakan secara resmi," kata Kapolsek.



Baca juga: Waspada banjir rob di NTB selama 11 hari ke depan

Usai pemeriksaan, jenazah BT dibawa menggunakan ambulans Puskesmas Kediri dan dimakamkan di pemakaman umum setempat sekitar pukul 21.40 WITA. Polisi memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian tersebut.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.