Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai menerapkan sistem jarak fisik atau "physical distancing" bagi para pengunjung, pasien maupun petugas medis.
Dari pantauan ANTARA, nampak para pengunjung tertib mengikuti aturan baru yang diterapkan pihak rumah sakit dengan duduk di kursi areal tunggu yang jaraknya telah dibatasi tanda garis polisi (police line).
"Karena (virus corona) ini pandemi, jadi pencegahan kita tingkatkan, salah satunya 'physical distancing' di areal tunggu," kata Tresna yang ditemui ketika melihat kesiapan rumah sakit dalam pencegahan COVID-19 bersama Kabid Dokkes Polda NTB Kombes Pol dr Ubaidillah di RS Bhayangkara Mataram, Senin.
Selain "physical distancing", pihak rumah sakit juga menerapkan pelayanan satu pintu. Para pengunjung poli klinik maupun pasien rawat inap, harus melalui pintu yang telah disiapkan untuk mendeteksi suhu badan (thermal scanner) dan sekaligus mencegah penyebaran COVID-19 di areal rumah sakit.
"Kita juga siapkan sarana untuk cuci tangan pakai sabun. Jadi sebelum masuk, pengunjung dan juga petugas, wajib cuci tangan pakai sabun dan di cek suhu tubuhnya. Begitu juga yang di UGD, kita siapkan sarananya sendiri," ujar Tresna.
Selain itu nampak pula di beberapa bagian dinding rumah sakit telah tersedia media pembersih tangan atau "hand sanitizer". Semua pengunjung maupun petugas bebas menggunakannya.
Bahkan sebagai bentuk kesiapannya, Rumah Sakit Bhayangkara Mataram juga telah menyiapkan ruang isolasi pasien suspect COVID-19 yang dilengkapi dengan sarana pendukung penanganan dini, seperti alat pelindung diri (APD) dan juga dokter spesialis penyakit dalam.
Dari pantauan ANTARA, nampak para pengunjung tertib mengikuti aturan baru yang diterapkan pihak rumah sakit dengan duduk di kursi areal tunggu yang jaraknya telah dibatasi tanda garis polisi (police line).
"Karena (virus corona) ini pandemi, jadi pencegahan kita tingkatkan, salah satunya 'physical distancing' di areal tunggu," kata Tresna yang ditemui ketika melihat kesiapan rumah sakit dalam pencegahan COVID-19 bersama Kabid Dokkes Polda NTB Kombes Pol dr Ubaidillah di RS Bhayangkara Mataram, Senin.
Selain "physical distancing", pihak rumah sakit juga menerapkan pelayanan satu pintu. Para pengunjung poli klinik maupun pasien rawat inap, harus melalui pintu yang telah disiapkan untuk mendeteksi suhu badan (thermal scanner) dan sekaligus mencegah penyebaran COVID-19 di areal rumah sakit.
"Kita juga siapkan sarana untuk cuci tangan pakai sabun. Jadi sebelum masuk, pengunjung dan juga petugas, wajib cuci tangan pakai sabun dan di cek suhu tubuhnya. Begitu juga yang di UGD, kita siapkan sarananya sendiri," ujar Tresna.
Selain itu nampak pula di beberapa bagian dinding rumah sakit telah tersedia media pembersih tangan atau "hand sanitizer". Semua pengunjung maupun petugas bebas menggunakannya.
Bahkan sebagai bentuk kesiapannya, Rumah Sakit Bhayangkara Mataram juga telah menyiapkan ruang isolasi pasien suspect COVID-19 yang dilengkapi dengan sarana pendukung penanganan dini, seperti alat pelindung diri (APD) dan juga dokter spesialis penyakit dalam.