Mataram (ANTARA) - Sejumlah pasar tradisional di Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah mulai ditata dan menerapkan konsep physical distancing atau menjaga jarak antara satu pedagang dengan pedagang lainnya untuk mencegah penyebaran Corona Virus Deasese (COVID-19).
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah didampingi Ketua TP PKK NTB Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah beserta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB dan juga Pemkot Mataram meninjau secara langsung penataan di Pasar Mandalika, Rabu.
"Konsep jaga jarak, Role Model Pasar COVID-19 sangat dibutuhkan agar sesuai dengan protokol pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)," kata Gubernur NTB.
Menurutnya, dengan datangnya bulan Ramadhan, sejumlah pedagang yang sempat tidak melakukan aktifitas akibat wabah corona kini tampak mulai beraktifitas kembali. Untuk itu, protokol pencegahan COVID-19 tentunya harus lebih diperketat terutama di area yang berpotensi memicu kerumunan.
Karena itu, Gubernur NTB berharap para pedagang maupun pembeli pun tetap patuh dalam melakukan jaga jarak. Selain itu penggunaan masker dan cuci tangan usai transaksi sangat penting demi mencegah penyebaran COVID-19.
"Dengan adanya penerapan pasar berjarak ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," katanya.
Inaq Esah, salah seorang penjual sayur mayur di pasar induk itu memuji penerapan physical distancing dan kehadiran Gubernur NTB karena langsung turun ke pasar tradisional.
"Tumben saya melihat Gubernur. Alhamdulillah beliau mau masuk ke pasar kita untuk mengatur," katanya.
Terkait dengan penerapan jaga jarak di pasar tersebut, ia memberikan dukungan untuk kebaikan bersama.
"Semoga dengan cara ini, jualan kami tambah lancar dan kita semua terhindar dari virus corona itu," katanya.