Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengungkapkan penularan virus corona jenis baru atau COVID-19 di provinsi itu banyak berasal dari klaster Gowa.
"Petugas kesehatan telah mengidentifikasi tujuh klaster sumber penyebaran COVID-19 di NTB, yaitu klaster Gowa, klaster Bogor, klaster Jakarta, klaster Sukabumi, klaster Bali, klaster luar negeri/ kapal pesiar dan klaster transmisi lokal. Dari seluruh klaster tersebut, klaster Gowa mencatat kasus positif paling banyak yakni sebanyak 10 kasus positif COVID-19," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, H Lalu Gita Ariadi di Mataram, Senin.
Menurutnya, jumlah tersebut berpotensi bertambah, karena dari 750 orang warga NTB yang pulang dari kegiatan di Gowa Sulawesi Selatan, sebanyak 369 orang telah dilakukan pemeriksaan melalui rapid test, dengan hasil 16,5 prsen menunjukkan reaktif sedangkan 83,5 persen non reaktif.
"Untuk mendapatkan hasil yang valid akan diuji sampel swab pada laboratorium Biomedik RSUD Provinsi NTB dan Laboratorium di Rumah Sakit Universitas Mataram (Unram)," ujarnya.
Untuk menghindari penularan lebih luas, pihaknya telah meminta kepada semua warga yang pulang dari daerah terjangkit, khususnya untuk warga yang pulang dari klaster Gowa, untuk tetap disiplin melaksanakan isolasi diri, terus meningkatkan kesadaran untuk menjaga keselamatan diri, keluarga dan masyarakat luas.
"Jujur memberikan informasi dan melaporkan diri kepada petugas medis. Karena taat kepada pemerintah adalah bagian dari ajaran agama, sehingga kami yakin warga yang baru pulang dari klaster Gowa akan membantu pemerintah dengan maksimal untuk keselamatan bersama," jelas Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB itu.
Sementara itu, kata Sekda, hingga, Senin 13 April 2020, temuan kasus positif COVID-19 di NTB tidak terjadi penambahan kasus, baik jumlah kasus baru, sembuh, maupun meninggal karena COVID-19.
"Karena itu jumlah konfirmasi positif COVID-19 tetap sebanyak 37 orang, dengan rincian 4 orang sembuh, 2 orang meninggal dunia, dan 31 orang masih positif dan menjalani perawatan dengan kondisi klinis kesehatan semakin membaik," sebutnya.
"Petugas kesehatan telah mengidentifikasi tujuh klaster sumber penyebaran COVID-19 di NTB, yaitu klaster Gowa, klaster Bogor, klaster Jakarta, klaster Sukabumi, klaster Bali, klaster luar negeri/ kapal pesiar dan klaster transmisi lokal. Dari seluruh klaster tersebut, klaster Gowa mencatat kasus positif paling banyak yakni sebanyak 10 kasus positif COVID-19," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, H Lalu Gita Ariadi di Mataram, Senin.
Menurutnya, jumlah tersebut berpotensi bertambah, karena dari 750 orang warga NTB yang pulang dari kegiatan di Gowa Sulawesi Selatan, sebanyak 369 orang telah dilakukan pemeriksaan melalui rapid test, dengan hasil 16,5 prsen menunjukkan reaktif sedangkan 83,5 persen non reaktif.
"Untuk mendapatkan hasil yang valid akan diuji sampel swab pada laboratorium Biomedik RSUD Provinsi NTB dan Laboratorium di Rumah Sakit Universitas Mataram (Unram)," ujarnya.
Untuk menghindari penularan lebih luas, pihaknya telah meminta kepada semua warga yang pulang dari daerah terjangkit, khususnya untuk warga yang pulang dari klaster Gowa, untuk tetap disiplin melaksanakan isolasi diri, terus meningkatkan kesadaran untuk menjaga keselamatan diri, keluarga dan masyarakat luas.
"Jujur memberikan informasi dan melaporkan diri kepada petugas medis. Karena taat kepada pemerintah adalah bagian dari ajaran agama, sehingga kami yakin warga yang baru pulang dari klaster Gowa akan membantu pemerintah dengan maksimal untuk keselamatan bersama," jelas Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB itu.
Sementara itu, kata Sekda, hingga, Senin 13 April 2020, temuan kasus positif COVID-19 di NTB tidak terjadi penambahan kasus, baik jumlah kasus baru, sembuh, maupun meninggal karena COVID-19.
"Karena itu jumlah konfirmasi positif COVID-19 tetap sebanyak 37 orang, dengan rincian 4 orang sembuh, 2 orang meninggal dunia, dan 31 orang masih positif dan menjalani perawatan dengan kondisi klinis kesehatan semakin membaik," sebutnya.