Mataram (ANTARA) - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tanjung Karang, Nusa Tenggara Barat, menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dari warga Tionghoa di Kota Mataram.

Bantuan diterima secara langsung oleh Kepala Puskesmas Tanjung Karang Budiawan di sekretariat bersama milik Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Mataram, Sabtu.

"Kami ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan ini. Jelas bantuan ini sangat bermanfaat dan berarti bagi kami yang sedang melaksanakan penanggulangan COVID-19 di tingkat puskesmas," kata Budiawan.

Dikatakan bahwa APD sudah menjadi kebutuhan dasar paramedis dalam melaksanakan tugas mulianya. Bahkan ada standar APD yang sudah ditetapkan sebagai protokol kesehatan dalam penanganan pasien suspect COVID-19.

Untuk kondisi saat ini memang sulit mendapatkan APD, karena banyaknya permintaan di tengah pandemi COVID-19 mengakibatkan terjadinya kelangkaan.

Karenanya, warga Tionghoa melalui sejumlah perhimpunan di Mataram, berinisiatif menggalang donasi yang kemudian disalurkan kepada paramedis dalam bentuk APD.

"Melihat APD ini tidak mudah untuk kita dapatkan, maka kami berinisiatif menyalurkan bantuan dalam bentuk APD kepada paramedis yang membutuhkan. Tentu di sini kami menyalurkannya dengan sangat selektif," kata Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) NTB The Sian Yung, mewakili warga dan perhimpunan marga Tionghoa di Mataram.

Untuk bantuan APD yang diberikan ke pihak Puskesmas Tanjung Karang, berupa baju hazmat, "face shield", dan sabun cair antiseptik. Bila bantuan tersebut dirasa masih kurang, Siang Yung mempersilakan kepada pihak puskesmas untuk mengajukan permintaan penambahan.

"Kalau dirasa masih kurang, bisa diminta lagi dengan bersurat kepada kami, sampaikan apa saja kebutuhannya, berapa banyak yang dibutuhkan, kami akan evaluasi dan pastinya akan kami salurkan berdasarkan persediaan," kata Sian Yung.

Begitu juga yang dia menawarkan kepada lembaga kesehatan lainnya, khususnya di NTB. Bila membutuhkan APD, Sian Yung mempersilakan untuk ajukan permintaan dengan cara bersurat.

Sampai saat ini, dikatakannya bahwa warga dan perhimpunan marga Tionghoa di Mataram telah menerima permintaan APD dan menyalurkannya ke sejumlah faskes di NTB.

"Untuk yang sudah mengajukan dan kami salurkan sampai saat ini, ada dua rumah sakit, dua klinik, dan empat puskesmas," ucapnya.

Dari pendataan, kebutuhan yang paling banyak diminta paramedis di NTB adalah baju hazmat. Kemudian ada juga yang meminta sarung tangan medis, "face shiled", termasuk masker medis.

"Untuk masker memang kami siapkan dalam skala besar, tidak hanya untuk kebutuhan medis, tapi juga untuk masyarakat. Kami ingin memaskerkan Se-Kota Mataram," kata Sian Yung.

Sebagai bentuk keseriusannya membantu masyarakat memerangi virus mematikan ini, Sian Yung bersama warga dan perhimpunan marga Tionghia di Mataram, telah menyiapkan sebanyak 100.000 masker.

"Masker sudah kami berikan ke 100 lingkungan dan masih ada rencana lagi akan disalurkan ke 200 lingkungan. Tentunya kami ingin masker ini diberikan kepada setiap warga yang belum punya," ujarnya.

Pewarta : Dhimas Budi Pratama
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024